Floyd Mayweather Punya Modal Jadi Pelatih Tinju Terbaik

LAS VEGAS, iNews.id – Mantan juara tinju kelas berat Floyd Mayweather punya rencana jadi pelatih tinju. Keinginan Mayweather mendapat dukungan dari seniornya, Mike Tyson.

Mayweather termotivasi berkarier sebagai pelatih tinju untuk menghormati pamannya, Roger Mayweather, yang meninggal dunia Maret lalu. Selama hidup, Roger melatihnya dalam 34 dari 50 pertandingan. Berkat jasanya, Mayweather tak pernah kalah sepanjang karier tinju profesional sebelum pensiun pada 2017. 

Baca Juga

Kisah Louis van Gaal Gagal Loloskan Timnas Belanda ke Piala Dunia 2002, Cocok Latih Timnas Indonesia?

“Seperti yang Anda ketahui, saya memiliki pelatih luar biasa. Setelah meninggalnya Paman Roger, saya terilhami membantu orang-orang di sekitar dengan cara yang sama seperti ketika Roger dan kawan-kawan membantu karier saya,” kata Mayweather dikutip Boxing Scene.

“Ketika kita harus menjauhkan diri dari orang lain karena corona, saya jadi merenung ingin membuat perbedaan dengan membantu orang lain mencapai tujuan mereka. Seorang pelatih sejati menginginkan yang terbaik dari para petarung. Saya berjanji kepada Anda, saya akan menjadi salah satu pelatih terbaik di dunia,” ujarnya.

Baca Juga

Intip 7 Koleksi Mobil Keren Floyd Mayweather, Nomor 3 Berlapis Berlian

Rencana Mayweather dapat atensi dari Si Leher Beton, Mike Tyson. Dengan segala pengalamannya selama bertinju, Tyson meyakini Mayweather akan jadi pelatih tinju terhebat 

“Sebagian besar pelatih top dalam olahraga tinju tidak pernah menjadi petinju hebat. Tapi Mayweather berbeda. Dia bisa melakukannya dengan baik,” tutur Tyson.

Baca Juga

Floyd Mayweather Jr Berduka, Paman Sekaligus Mantan Pelatihnya Meninggal Dunia

Lebih jauh Tyson menyebut gaya hidup Mayweather setelah pensiun jadi bukti keseriusannya berkarier sebagai pelatih tinju. Hingga saat ini, The Money-julukan Mayweather-masih sering menjaga kebugaran di gym, menjauhi narkoba dan alkohol.

“Floyd seperti tikus gym. Dia sangat betah di tempat itu. Anda melihatnya di klub malam sekali dalam seminggu. Tapi dia pergi ke gym setiap hari selama 25 tahun. Bahkan ketika pergi keluar dan berpesta, dia kembali ke gym di hari berikutnya. Gaya hidupnya bisa diprediksi untuk rentang atletik durasi panjang,” ucapnya.

Editor: Arif Budiwinarto