Gregoria Mariska Tunjung Menyesal Gagal Sumbang Medali

HANGZHOU, iNews.id – Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung menyesal gugur di perempat final cabang olahraga (cabor) bulu tangkis Asian Games 2022. Gregoria sesalkan tidak bisa mendapatkan medali untuk memenuhi target pribadinya.

Gregoria Mariska dikalahkan wakil Jepang, Aya Ohori di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, Kamis (5/10/2023) malam WIB. Pebulu tangkis ranking tujuh dunia itu kalah dalam dua games langsung 10-21, dan 19-21.

Baca Juga

Nova Arianto Bicara Kelemahan Timnas Indonesia U-17 saat Disikat Brasil U-17 di Piala Dunia U-17 2025

Kekalahan Gregoria memastikan kontingen Indonesia tidak mendapatkan medali dari cabang olahraga (cabor) bulu tangkis di Asian Games 2022. Ini merupakan sejarah baru bagi kontingen Indonesia.

Sebelumnya, bulu tangkis selalu mendapatkan minimal satu medali dari cabor bulu tangkis. Namun, dengan tersingkirnya seluruh kontingen Indonesia, raihan positif tersebut sirna.

Baca Juga

Gregoria Mariska Menangis usai Tersingkir dari Asian Games 2022: Semua Tekanan Ada di Saya

Gregoria menyesal gagal meneruskan catatan manis bagi kontingen Indonesia. apalagi hasil itu membuatnya gagal menunaikan target pribadinya untuk mendapatkan satu medali di Asian Games 2022.

Baca Juga

PBSI Trending Topic usai Tim Bulu Tangkis Gagal Bawa Medali Asian Games 2022

“Ini adalah laga yang sangat penting karena laga perebutan medali jadi saat-saat itu adalah saat yang menentukan,” kata Gregoria dikutip dari rilis resmi PBSI, Kamis (5/10/2023).

“Sebetulnya saya tidak terlalu memikirkan saya menjadi satu-satunya harapan terakhir Indonesia untuk meraih medali. Tapi lebih mikir ke target pribadi (meraih medali), mungkin bagi saya semua lawan berat tapi saya rasa saya punya kemampuan yang lebih untuk bisa melawan dia hari ini,” ujarnya.

Gregoria sendiri menangis setelah pertandingan melawan Ohori selesai. Pebulu tangkis asal Wonogiri, Jawa Tengah itu tidak bisa membendung air matanya karena gagal mempersembahkan yang terbaik untuk Merah-Putih.

Editor: Fitradian Dhimas Kurniawan