Gregoria Mariska Tunjung Tersingkir di 16 Besar BWF World Championships 2025
PARIS, iNews.id – Gregoria Mariska Tunjung harus mengakhiri perjalanannya di BWF World Championships 2025 setelah tumbang dari Sim Yu Jin pada babak 16 besar. Tunggal putri Indonesia itu kalah dalam dua gim langsung dengan skor 15-21 dan 18-21 di Adidas Arena, Kamis (28/8/2025) sore WIB.
Sejak awal gim pertama, pertandingan berjalan ketat. Gregoria berusaha menekan lawan dan bahkan sempat unggul tipis 9-7. Namun, keunggulan itu tak bertahan lama setelah Sim Yu Jin berhasil menyamakan kedudukan menjadi 10-10.
Meski Gregoria lebih dulu menyentuh interval dengan skor 11-10, fokusnya goyah selepas jeda. Kesalahan sendiri membuat Sim Yu Jin berbalik unggul 17-14. Tekanan yang terus datang akhirnya membuat Gregoria menyerah di gim pertama dengan skor 15-21.
Masuk ke gim kedua, lawan asal Korea Selatan itu langsung tampil dominan. Gregoria tertekan sejak awal hingga tertinggal jauh 1-6. Kepercayaan diri Sim Yu Jin terlihat semakin meningkat setelah memimpin 11-5 di interval.
Gregoria sempat menunjukkan perlawanan setelah jeda. Dia berhasil memperkecil jarak menjadi 10-13, lalu mendekat lagi hingga 17-18. Sayangnya, momentum itu tak mampu dijaga, dan akhirnya Gregoria kembali kalah 18-21.
Kekalahan ini menjadi pukulan bagi tunggal putri Indonesia yang sebelumnya menaruh harapan besar pada Gregoria. Sebagai pemain peringkat tujuh dunia, dia sejatinya difavoritkan bisa melangkah lebih jauh di turnamen bergengsi ini.
Sim Yu Jin yang berada di peringkat 12 dunia terbukti tampil lebih konsisten. Serangannya membuat Gregoria kesulitan mengembangkan permainan. Ketahanan mental yang ditunjukkan wakil Korea Selatan itu juga menjadi faktor penentu jalannya laga.
Bagi Gregoria, hasil ini tentu menjadi evaluasi penting jelang turnamen besar lainnya. Dia perlu memperbaiki fokus dan konsistensi agar bisa kembali bersaing di level tertinggi tunggal putri dunia.
Kegagalan di Paris bukanlah akhir, melainkan pelajaran berharga untuk memperkuat mentalitas. Gregoria masih punya banyak kesempatan untuk bangkit dan membawa kembali kebanggaan bagi Indonesia di panggung bulutangkis dunia.
Editor: Abdul Haris