Greysia Polii Puas Bisa Bebas Istirahat di Tengah Pandemi Corona

JAKARTA, iNews.id - Greysia Polii mengambil sisi positif dari pandemi virus corona. Karena tak ada pertandingan, Greysia bisa beristirahat dengan leluasa.

Saat ini PBSI dan BWF meniadakan seluruh agenda bulutangkis. Turnamen akan digelar kembali jika pandemi corona sudah dinyatakan usai.

Baca Juga

Jadi Tembok Utama Sassuolo, Jay Idzes Ungkap Rahasia Chemistry dengan Tarik Muharemovic

Memanfaatkan waktu yang ada, Greysia memilih istirahat sebaik mungkin. Sebab hal seperti ini tidak didapatnya ketika kondisi normal.

"Dulu kalau libur, sehari dua hari masih oke. Di hari ketiga rasanya mau buru-buru latihan lagi. Sekarang kan ibaratnya dunia juga sedang beristirahat, saya tak kepikiran ketinggalan dari lawan yang sudah latihan, jadi kali ini lebih peaceful," kata Greysia dalam rilis PBSI.

Baca Juga

Momen Anthony Ginting Pamer Perut Six Pack Disorot Media Asing

"Bukannya gimana ya, tapi biasanya kan atlet dari kecil memang jadwalnya padat. Kami ada tuntutan selalu dalam peforma yang bagus sehingga bisa bersaing, bukan cuma nasional tapi di dunia. Dari dulu sudah memikirkan target, begitu terus dari kecil. Jadi masa sekarang ini saya manfaatkan untuk rehat, bukan cuma fisik tapi juga pikiran," tuturnya.

Greysia jalani karantina di Pelatnas PBSI. Menurutnya kegiatan tersebut sangat positif karena membuatnya tenang.

"Sejujurnya waktu pulang dari All England itu rasanya tenang di masa isolasi. Akhirnya sebagai atlet saya bisa merasakan istirahat tanpa merasa dikejar-kejar. Biasanya kan libur sebentar sudah mikirin target, jadwal latihan lagi, tanding lagi," ucap pebulutangkis spesialis ganda putri tersebut.

"Sekarang perasaan saya flat saja. Saya lebih mempersiapan diri ke olimpiade tahun depan. Persiapannya lebih ke mental dan pikirannya dulu. Biar gimana pun kemarin kan rasanya olimpiade sudah di depan mata, tiba-tiba ditunda. Jadi saya lebih jaga mood, apalagi di umur saya sekarang, banyak yang harus dipertimbangkan dan dipikirkan," tutur Greysia.

Editor: Bagusthira Evan Pratama