Hebat, Pelatih Bulu Tangkis Indonesia Tersebar di Sembilan Negara
JAKARTA, iNews.id – Pelatih bulu tangkis asli Indonesia dianggap mempunyai andil dalam mendorong prestasi para atlet di kancah internasional. Sejumlah negara di luar Indonesia pun merasakan polesan mereka yang di antaranya sukses melatih atlet asing bersaing melawan atlet dari negeri sendiri.
Atlet bulu tangkis mempunyai tradisi kuat menyumbang medali emas sejak Olimpiade 1992. Yang terbaru, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu melengkapi torehan medali emas kedelapan untuk Indonesia dalam nomor ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020.
Kontribusi Indonesia untuk dunia bulu tangkis bukan hanya pemain-pemain hebat, tetapi juga lewat pelatih handal. Pada ajang Olimpiade Tokyo 2020, barisan pelatih Indonesia berhasil menjadi sorotan dunia karena mengantarkan para pebulu tangkis di berbagai belahan dunia tampil apik di pesta olahraga dunia itu.
Menurut Badminton Asia, Senin (9/8/2021), saat ini terhitung ada 12 pelatih asal Indonesia di sembilan negara berbeda di berbagai seluruh dunia. Di Asia ada Flandy Limpele, Paulus Firman, dan Indra Wijaya di Malaysia. Lalu di Singapura ada Mulyo Handoyo, di Thailand ada Rexy Mainaky dan di India ada Namrih Suroto.
Sementara di benua Eropa, ada Imam Teguh di Finlandia, Davis Efraim di Irlandia, Didi Purwanto di Hongaria, dan Indra Bagus di Belgia. Kemudian yang terakhir ada Muamar Qadafi yang melatih bulu tangkis di Guatemala.
Bisa dibilang Muamar Qadafi menjadi yang paling disorot dalam Olimpiade Tokyo 2020. Dia adalah pelatih dari atlet Guatemala, Kevin Cordon, yang tampil sangat luar biasa hingga melaju kesemifinal. Namun, dia gagal dalam perebutan medali perunggu melawan tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting.
Pelatih Kevin Gordon, Muamar Qadafi, adalah pelatih asal Indonesia yang berasal dari Solo. Baginya, Guatemala bukanlah negara asing karena ini merupakan periode kepelatihannya yang kedua di Guatemala. Periode pertama dimulai pada 2009 hingga 2010, lalu periode kedua 2017 hingga 2021.
Selain Muamar, ada lagi pelatih asal Indonesia yang saat ini sedang melatih di Malaysia yaitu Flandy Limpele. Kehadiran Flandy menangani ganda putra Malaysia berbuah hasil mengantarkan medali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020. Kemenangan diraihnya lewat pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang mengalahkan pasangan senior dari Indonesia Mohammad Ahsan/hendra Setiawan dengan tiga gim 17-21, 21-17 dan 21-14.
Flandy terbilang baru dalam menangani tim Malaysia. Namun dalam waktu singkat, sentuhannya membuahkan hasil. Flandy juga dulunya adalah pemain bulu tangkis ganda putra. Dia berhasil mendapatkan medali perunggu di Olimpiade Athena 2004 ketika dipasangkan dengan Eng Hian. Di Olimpiade Tokyo 2020 pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian, berhasil membawa anak asuhnya Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas.
Flandy juga sudah berpetualang di beberapa negara Asia. Sebelumnya dia menjadi pelatih tim India dan membawa pasangan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty ke posisi 10 besar dunia. Namun, pencapaian itu terhenti seusai Flandy meninggalkan India.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya