Herry IP Akui Dapat Tawaran dari China Sebelum Jadi Pelatih Ganda Campuran Indonesia
JAKARTA, iNews.id – Pelatih ganda campuran Indonesia, Herry Iman Pierngadi (Herry IP), mengungkapkan proses kepindahannya dari pelatih ganda putra menjadi pelatih ganda campuran di Pelatnas PBSI. Dia mengakui mendapat tawaran menggiurkan dari China.
Pada awal September lalu, PBSI membuat heboh dengan menunjuk Herry IP sebagai kepala pelatih di sektor ganda campuran. Padahal, namanya sudah melegenda sebagai seorang pelatih ganda putra yang luar biasa yang telah mencetak atlet-atlet hebat untuk Tim Merah-Putih.
Pelatih berusia 61 tahun itu mengisi posisi kosong yang ditinggalkan Nova Widianto, yang hijrah ke Malaysia pada awal tahun ini. Herry IP menyebut bahwa dirinya dipilih karena dirasa paling senior dan mumpuni untuk mengemban tugas tersebut oleh Ketua Harian PP PBSI, Alex Tirta.
“Ya saya dipanggil sama Pak Alex, melalui keputusan pengurus Pak Alex bilang, saya ditunjuk karena saya dipilih karena saya paling senior di pelatihan PBSI,” kata Herry IP kepada awak media saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (20/9/2023).
“Paling senior, paling lama, yang paling pantes bilangnya untuk ngerubah atau meningkatkan performa ganda campuran karena di ganda campuran pelatihnya masih belum ada yang cocok,” ujarnya
Hanya saja, Herry IP tak langsung menerima tawaran pindah tugas dari PBSI. Pasalnya, kala itu dia juga mendapat tawaran menggiurkan dari beberapa negara, terutama China.
Bahkan, pelatih kelahiran Pangkalpinang itu dilirik negara lain. Dia sempat bertemu dua kali dengan Ketua Federasi Bulutangkis China, Zhang Jun, untuk membicarakan tawaran tersebut.
“Kira-kira itu yang dikasih tau Pak Alex. Jadi saya bilang, saya butuh waktu, pikirin dulu terima atau pindah karena kan di luar juga banyak lamarannya (tawaran),” ujar Herry IP.
“Ya paling kenceng itu dari China karena waktu itu saya dipanggil sama si Zhang Jun Ketua federasinya, dipanggil, diajak ngomong, ditawarin,” tambahnya.
Namun, pada akhirnya Herry IP menolak tawaran dengan bayaran menggiurkan untuk menjadi pelatih ganda putra China setelah menimang-nimang hal itu selama hampir dua pekan. Dia memilih untuk mengemban tugas menjadi pelatih ganda campuran Indonesia karena tak terlalu memikirkan soal materi.
“Saya bilang, saya masih kontrak sama PBSI, enggak bisa. Mungkin kalau nanti udah enggak ada kontrak mungkin aja, memungkinkan. Tapi kalau saat ini saya enggak bisa, saya jawabannya itu aja sampai dua kali ketemuan,” ucap pelatih kelahiran 21 Agustus 1962 itu.
“Tapi tetep, akhirnya saya pilih Merah Putih dong. Walaupun tawarannya menggiurkan tapi buat saya enggak semuanya berpatokan hanya materi, itu aja,” pungkasnya.
Dengan begitu, Herry IP melepas tugas lamanya sebagai pelatih ganda putra di Pelatnas PBSI setelah 30 tahun menjabatnya. Seperti diketahui, sang pelatih mulai memegang dapukan tersebut pada 1993 silam.
Editor: Fitradian Dhimas Kurniawan