Hyeon Chung Tak Bisa Lanjutkan Laga, Federer ke Final
MELBOURNE, iNews.id - Roger Federer sukses melaju ke final Australia Terbuka 2018, setelah sang lawan Hyeon Chung tak bisa melanjutkan laga karena cedera, saat bertanding di Rod Lover Arena, Jumat (26/1/2018) pada babak semifinal. Chung mengalami masalah pada kakinya yang melepuh pada set ketiga.
Pada laga tersebut, Federer sukses unggul 6-1, 5-2 pada dua set awal. Namun, ketika memasuki set ketiga, Chung merasa kesakitan dan harus melakukan perawatan. Petenis kejutan Korea Selatan itu pun memutuskan untuk mundur.
Dengan begitu, Federer pun dengan mudah melenggang ke babak final. Petenis Swiss itu mengaku senang bisa melaju ke partai puncak, namun dia menyangkan keberhasilannya itu dikarenakan cederanya sang lawan.
“Pada set kedua, saya melihat dia mulai melambat, harus bertarung dengan kakinya yang melepuh. Sangat disayangkan. Saya senang bisa ke final, tapi tidak seperti ini,” tutur mantan petenis nomor satu dunia tersebut kepada The Guardian.
Federer pun mengakui Chung merupakan seorang petenis berbakat, meski di dua set awal dia mampu unggul cukup jauh. Petenis 36 tahun tersebut, meyakini bahwa Chung akan menjadi petenis besar dunia di masa mendatang.
“Saya bisa katakan, sesuatu berjalan salah sebelum dia memutuskan beristirahat. Namun, dia memliki ketenangan dan saya pikir, kita akan melihat banyak hal darinya. Yang pasti berada di 10 besar. Sisanya, saya tak tahu, karena tak ingin memberikan tekanan kepadanya. Dia akan menjadi pemain hebat,” tegasnya.
Chung memang menjadi kejutan besar di turnamen ini. Petenis berusia 21 tahun itu sukses mengalahkan pemain kenamaan seperti Alexander Zverev, serta mantan petenis nomor satu dunia lainnya, Novak Djokovic. Di final, Federer akan bertemu dengan Marin Cilic.
Petenis Kroasia itu lolos ke final, seusai mengalahkan Kyle Edmund 6-2, 7-6 (4) dan 6-2. Sepertinya halnya Chung, Cilic juga berhasil lolos setelah secara mengejutkan mengalahkan petenis nomor satu dunia Rafael Nadal, sebelum menghantam Edmund.
Federer pun menyadari bahaya yang bisa diberikan oleh petenis berusia 29 tahun tersebut. Namun, dia mengaku tak sabar untuk menghadapinya, apalagi dia berminat membalas kekalahan dari Cilic di semifinal Amerika Serikat Terbuka 2017.
“Kami melihatnya menghadapi Rafa, juga saat melawan Edmund. Dia memiliki kekuatan dan segalanya. Dia juga memiliki masalah yang sama sepertiu Chung di final Wimbledon. Tak melakoni semifinal yang brutal, dia bisa beristirahat dan kita akan melihat Marin Cilic yang berbeda kali ini,” ujar Federer.
“Dia mengalahkan saya di semifinal AS Terbuka, jadi saya senang bisa menghadapinya lagi. Kami sebenarnya sempat bermain bersama saat berlibur di Maladewa. Kami berdua mencari lawan untuk saling mengalahkan. Saya mengatakan kepadanya, berlatih di pulau tropis membantu saya ke final,” ungkapnya.
Editor: Haryo Jati Waseso