Indonesia Gagal Juara, Ini Evaluasi dari PBSI
JAKARTA, iNews.id – Indonesia gagal meraih juara di turnamen Hong Kong Open 2019. Pada laga final, Minggu (17/11/2019) kemarin, dua wakil yang tersisa yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus puas dengan gelar runner-up.
Di sektor tunggal putra, Anthony kalah dari Lee Cheuk Yiu. Pebulu tangkis Hong Kong tersebut juara usai menang rubber game 21-16, 10-21, dan 20-22.
Sementara di sektor ganda putra, Ahsan/Hendra menyerah dari duet Korea Selatan, Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae. Sempat menang 21-13 di game pertama, Ahsan/Hendra akhirnya takluk 13-21 dan 12-21.
Menanggapi hasil tersebut, Susi Susanti selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI menilai ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi kekalahan wakil Indonesia. Menurutnya, masalah kebugaran dan jadwal yang padat menjadi problem utama untuk semua pemain.
“Kalau bicara target, pasti kami maunya menang dan dapat satu gelar. Tapi dengan padatnya pertandingan, kami harus lihat kondisi pemain. Saya dapat laporan dari beberapa pelatih, mereka bilang di Hong Kong sepertinya tidak bisa terlalu maksimal,” kata Susi kepada iNews.id.
“Bukannya tidak yakin, tapi melihat kondisi atlet-atletnya juga, jadwalnya sangat padat. Kondisinya masih belum pulih sepenuhnya karena padatnya pertandingan yang bertubi-tubi,” ujarnya.
Juara Olimpiade Barcelona 1992 itu menambahkan, mental para pemain juga sedikit turun karena situasi Hong Kong yang hingga kini belum kondusif. Dalam beberapa hari lalu, masyarakat di sana masih melakukan unjuk rasa penolakan RUU Ekstradisi.
“Situasi di sana juga kan pasti ada pengaruhnya juga saat itu. Kalau saya melihatnya bahwa memang hasil ini yg terbaik,” ujarnya.
Editor: Bagusthira Evan Pratama