Ini Cara Jenius One Pride MMA Lahirkan The Next Jeka Saragih
JAKARTA, iNews.id - One Pride MMA punya cara jenius untuk melahirkan the next Jeka Saragih. Mereka akan mengadakan sparring dengan organisasi MMA luar negeri.
Siapa yang tak kenal Jeka Saragih? Dia adalah petarung MMA jebolan One Pride yang mengharumkan nama Ibu Pertiwi di kancah UFC.
Jeka Saragih melakukan debut di UFC melawan petarung asal Brasil, Lucas Alexander dalam UFC 232 di Las Vegas November 2023. Di luar dugaan fighter asal Simalungun itu merobohkan sang lawan di ronde pertama dengan pukulannya.
Namanya langsung menjadi buah bibir. One Pride MMA bersama Komite Olahraga Bela Diri Indonesia (KOBI) ingin ada Jeka Saragih-Jeka Saragih selanjutnya.
Ketum KOBI Anindra Ardiansyah mengatakan bakal membawa petarung-petarung One Pride MMA sparring dengan organisasi asal China, Wu Lin Feng (WLF) dan Jue Cheng King (JCK).
"KOBI akan terus berusaha menjalin kerjasama-kerjasama, dengan promotor-promotor asing sehingga jadi kita tidak hanya jadi wadah lokal tapi mempunyai bagaimana batu loncatan fighter ini bisa bertarung di tingkat internasional," kata Anindra pada konferensi pers, Rabu (31/1/2024).
"Kita juga ingin MMA ini jadi sebuah industri. Bukan hanya tempat main tonjok-tonjokan saja. Tetapi ketika mau dijadikan karier. kita bisa melihat mimpi itu ke tingkat yang lebih tinggi lagi," ujarnya.
Rencananya sparring One Pride MMA vs WLF akan digelar dua kali di Indonesia tepatnya Bali pada Juni 2024 dan di Zheng Zou China, Oktober 2024. Sementara One Pride MMA vs JCK digelar di Yogyakarta pada Agustus.
Belum berhenti sampai di situ. Nantinya petarung One Pride MMA yang terpilih juga bisa berlatih di UFC Performance Institute di Shanghai, China.
Di sana mereka mendapatkan fasilitas, ahli gizi, dan rekan sparring terbaik. Bukan hanya dari China tetapi juga dari negara lain.
Sementara itu One Pride MMA 2024 akan dimulai 3 Februari ini di Hall A Basket Gelora Bung Karno Jakarta. Selain Jakarta, ajang ini juga akan digelar di Bali, Kediri, Yogyakarta, Bandung dan Semarang.
Editor: Reynaldi Hermawan