Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rebut Emas Kedua untuk Indonesia, Maulana Rifky Yavianda Sempat Alami Kendala
Advertisement . Scroll to see content

Ini Teknik Khusus Atlet Para Renang dengan Gangguan Penglihatan

Rabu, 10 Oktober 2018 - 12:36:00 WIB
Ini Teknik Khusus Atlet Para Renang dengan Gangguan Penglihatan
Para atlet Asian Para Games 2018 memacu kecepatannya di Aquatic Center, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/10/2018). (Foto-Foto: ANTARA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pernah mencoba berjalan lurus dengan mata tertutup? Sebagian khalayak mungkin pernah melakukan hal itu, namun berujung dengan hasil yang benar-benar melenceng dari tujuan.

Hasil penelitian mengungkapkan, bahwa tubuh manusia tidak memiliki keseimbangan yang sempurna antara sisi kiri dan kanan. Mulai dari posisi jantung yang tidak didesain berada di tepat bagian tengah dada, hati, dan organ tubuh lainnya, sampai kerangka manusia, dan tulang punggung yang tidak lurus.

Perbedaan antara otot di bagian kanan dan kiri juga mempengaruhi cara manusia berjalan. Ketika mata tertutup otot tubuh, manusia cenderung memaksa untuk berbelok ke satu arah tertentu. Itulah alasan kenapa manusia tidak bisa berjalan lurus jika matanya tertutup.

Lalu bagaimana cara atlet renang paralimpik dengan gangguan penglihatan bisa berenang lurus di lintasan?


Sejumlah atlet para renang dengan keterbatasan penglihatan
berlomba di Asian Para Games 2018.

Pelatih pelatnas renang Asian Para Games 2018 Handoko Purnomo mengungkapkan teknik dan trik yang diterapkan oleh atlet para-renang dengan penglihatan rendah maupun buta total ketika berenang.

"Yang penting individu percaya diri dan mempunyai komitmen diri sendiri," ucap Handoko di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (8/10/2018).

Rata-rata atlet para renang menggunakan perasaan untuk memahami lintasan. Setiap lintasan di kolam renang dipisahkan oleh tali lintasan. Tali lintasan itulah yang digunakan oleh para atlet para renang sebagai panduan mereka untuk tetap berenang lurus di lintasan. Ketika latihan mereka berenang sedekat mungkin dengan tali lintasan.

"Jika menyentuh tali lintasan di kiri, maka saya harus ke kanan sedikit. Ketika menempel di tali lintasan kanan, maka saya harus menyesuaikan sedikit ke kiri," tutur atlet para renang nasional Iberamsyah.

Ketika latihan, para atlet menggunakan tali lintasan yang terbuat dari bahan yang lunak seperti karet sehingga tidak membahayakan.

Namun, di perlombaan, tali lintasan terbuat dari bahan plastik sehingga para atlet sebisa mungkin menghindari berbenturan dengan tali lintasan ketika berlomba.

Lagi pula mereka harus berenang secepat mungkin untuk menjadi juara dan sebisa mungkin menghindari benturan dengan tali yang bisa memperlambat waktu mereka.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut