Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 33 Tahun Emas! Alan Budikusuma dan Susy Susanti Dapat Kejutan Spesial di Hari Bersejarah Olimpiade 1992
Advertisement . Scroll to see content

Ir. Ciputra Meninggal, Klub Bulutangkis PB Jaya Raya Ikut Berduka

Rabu, 27 November 2019 - 15:40:00 WIB
Ir. Ciputra Meninggal, Klub Bulutangkis PB Jaya Raya Ikut Berduka
Pendiri PB Jaya Raya. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kabar meninggalnya Ir. Ciputra di Singapura, Rabu (27/11/2019), membuat klub bulutangkis PB Jaya Raya berduka. Ir. Ciputra merupakan pendiri salah satu klub bulu tangkis terbesar di Indonesia tersebut.

PB Jaya Raya didirikan Ir. Ciputra pada 1975 silam. Sejak itu, PB Jaya Raya telah melahirkan sejumlah pebulutangkis berprestasi di tingkat dunia, seperti Susy Susanti dan Marcus Fernaldi Gideon. Pihak PB Jaya Raya merasa jasa Ir. Ciputra terhadap perkembangan bulutangkis Indonesia tidak boleh dilupakan.

“Telah meninggal dunia, Bapak Dr. Ir. Ciputra pada hari ini pukul 01.05 di Singapura. Beliau adalah pendiri dari PB Jaya Raya yang telah menghasilkan banyak prestasi di tingkat dunia,” tulis PB Jaya Raya di akun Instagram-nya.

“Semoga dedikasi beliau selama ini untuk Jaya Raya dan Indonesia selalu dikenang dan menjadi catatan manis di dunia bulutangkis Indonesia. Selamat jalan Pak Ci, terima kasih atas dedikasinya untuk Indonesia,” ujarnya.

Keinginan Ir. Ciputra untuk mendirikan PB Jaya Raya muncul menyusul keberhasilan Rudy Hartono meraih 8 gelar All England. Ir. Ciputra lantas menyampaikan keinginannya itu ke Gubernur DKI JakartaAli Sadikin.

Ali Sadikin setuju, namun dia mengusulkan agar Jaya Raya juga membina cabang olahraga atletik dan sepak bola. Namun Ir.  Ciputra membubarkan klub atletik dan sepak bola, karena kedua cabang itu dianggap sulit untuk melahirkan atlet juara dunia.

Sepanjang sejarahnya, tercatat pemain dari PB Jaya Raya telah sukses memberikan tiga emas Olimpiade untuk Indonesia. Antara lain dari Susi Susanti di Olimpiade Barcelona 1992, kemudian pasangan Tony Gunawan/Candra Wijaya (Sydney 2000), dan terakhir melalui sumbangsih duet Hendra Setiawan/Markis Kido (Beijing 2008).

Editor: Haryo Jati Waseso

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut