Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Petenis Indonesia Janice Tjen Pede Bisa Tembus 20 Besar Dunia!
Advertisement . Scroll to see content

Janice Tjen Sedih usai Ukir Sejarah di Sao Paulo Open 2025, Kenapa?

Senin, 15 September 2025 - 13:18:00 WIB
Janice Tjen Sedih usai Ukir Sejarah di Sao Paulo Open 2025, Kenapa?
Petenis Indonesia, Janice Tjen, menjadi runner up Sao Paulo Open 2025. (Foto: Divulgação/fotojump)
Advertisement . Scroll to see content

SAO PAULO, iNews.id – Petenis Indonesia, Janice Tjen, sedih usai ukir sejarah di Sao Paulo Open 2025. Pasalnya, dia harus menutup perjalanan emasnya di WTA Tour itu dengan status runner up. Dia gagal juara setelah takluk dari wakil Prancis, Tiantsoa Rakotomanga Rajaonah, dengan skor 3-6 dan 4-6 di Parque Villa Lobos, Brasil, Senin (15/9/2025) dini hari WIB.

Kekalahan itu terasa menyakitkan bagi Janice karena sepanjang turnamen dia tampil impresif. Petenis kelahiran Jakarta tersebut menyebut performanya sudah mendekati yang terbaik, sehingga hasil akhir di partai pamungkas membuatnya cukup terpukul.

“Saya rasa, secara keseluruhan, ini adalah minggu yang sangat bagus bagi saya. Tentu sedikit sedih karena tidak bisa meraih kemenangan hari ini,” kata Janice, dikutip dari Diario Do Tennis, Senin (15/9/2025).

Meski gagal meraih gelar juara, Janice memilih untuk fokus pada hal positif. Dia menilai Sao Paulo Open 2025 menjadi titik penting dalam perjalanan kariernya, sekaligus modal untuk terus berkembang di level yang lebih tinggi.

“Tapi tetap saja ada banyak hal positif yang bisa saya ambil dari pengalaman ini. Saya ingin belajar dari apa yang terjadi dan melangkah maju,” ujarnya.

Selain itu, Janice juga memberikan penghormatan kepada lawannya, Rajaonah. Baginya, petenis kelahiran Madagascar itu sudah membuktikan kualitas sebagai pemain tangguh sepanjang turnamen, terutama dengan comeback luar biasa sejak babak pertama.

“Saya tidak terkejut, karena ada alasan mengapa dia bisa sampai ke final. Dia (Rajaonah) tertinggal 1-5 di set ketiga pada babak pertama dan berhasil membalikkan keadaan. Setelah itu dia mengalahkan lawan-lawan tangguh hingga sampai di sini,” tuturnya.

Menurut Janice, permainan agresif Rajaonah di partai final membuatnya kesulitan keluar dari tekanan. Namun, pengalaman itu menjadi pelajaran berharga agar dia bisa lebih kuat menghadapi laga besar berikutnya.

“Itu menunjukkan bahwa dia punya sesuatu yang istimewa. Hari ini, dia bermain sangat baik dan saya tidak bisa keluar dari tekanan yang dia berikan. Saya akan mencoba belajar dari hal itu,” pungkas Janice.

Kendati gagal menutup turnamen dengan trofi, Janice tetap mengukir sejarah. Dia kini tercatat sebagai petenis tunggal putri Indonesia ketiga yang berhasil mencapai final WTA Tour, mengikuti jejak dua legenda tenis Tanah Air, Yayuk Basuki dan Angelique Wijaya.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut