NEW YORK, iNews.id – Petenis tunggal putri nomor satu dunia, Iga Swiatek tidak menyangka dirinya tersingkir dari Amerika Serikat Terbuka (US Open) 2023. Swiatek mengakui level permainannya telah berubah drastis.
Swiatek tersingkir dari turnamen Grand Slam itu, usai dikalahkan wakil Latvia, Jelena Ostapenko. Pertandingan babak 16 besar US Open 2023 itu digelar di Arthur Ashe Stadium, New York, Amerika Serikat (AS), Senin (4/9/2023).
Ucapan Anak Shin Tae-yong Kembali Viral Setelah Timnas Indonesia U-22 Gagal Lolos Semifinal SEA Games 2025
Petenis tunggal putri Polandia itu kalah dari Ostapenko dalam pertarungan tiga set (6-3, 3-6, 1-6). Menariknya, kekalahan terakhir Swiatek sebelum menjadi tunggal putri nomor satu dunia adalah dari Ostapenko.
Sekarang, Swiatek kembali kalah dari Ostapenko sebelum turun dari tahta tertinggi. Dia tidak menyangka bisa tersingkir dari US Open dan kembali kalah dari Ostapenko. Petenis berusia 22 tahun itu bingung karena tak bisa mengendalikan permainannya.
Dramatis! Lionel Messi Keluarkan Magis, Inter Miami ke Final US Open Cup usai Menangi Adu Penalti
“Saya terkejut karena level saya berubah drastis. Biasanya kalau aku main jelek, aku main jelek di awal, lalu aku kejar atau selesaikan masalah,” kata Swiatek dilansir dari Tennis Head, Senin (4/9/2023).
Hasil Lengkap Final US Open 2023: China Berjaya, Ganda Putra Malaysia Juara
“Kali ini justru sebaliknya. Saya tidak begitu tahu apa yang terjadi dengan permainan saya. Tiba-tiba saya merasa tidak ada kendali,” sambungnya.
Walaupun demikian, Swiatek merasa lebih sedih ketika mengetahui akan kehilangan status nomor satu dunia. Ya, Swiatek akan turun dari singgasananya setelah 75 minggu berstatus sebagai petenis tunggal putri ranking satu dunia.
“Biasanya saya tidak melihat angka-angka, tapi secara keseluruhan saya menyukainya. Saya ingin sekali memperpanjang rekor ini sedikit lebih lama. Tentu saja menjadi pemain nomor satu sebagai pemain ketiga (Polandia) dalam sejarah adalah hal yang luar biasa,” ujarnya
“Tetapi yang pasti ketika itu terjadi, ketika Anda kehilangannya, ada beberapa emosi yang menyedihkan. Semua pemain hebat ini tahu bahwa hal itu akan kembali terjadi jika Anda bekerja keras, fokus pada hal yang benar, dan berkembang sebagai pemain,” tandasnya.
Editor: Fitradian Dhimas Kurniawan
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku