Kalahkan China, Tim Putri Indonesia Juara Grup Z
ALOR SETAR, iNews.id – Luar biasa, secara mengejutkan tim putri Indonesia mampu menjinakkan China 3-2 pada Badminton Asia Team Championship 2018. Hasil ini membuat tim Merah Putih finis sebagai juara Grup Z setelah sebelumnya juga menang 5-0 atas Singapura.
Kemenangan ganda putri Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris atas Cao Tong Wei/Yu Zheng 21-14, 19-21, 23-21 memastikan seremoni tim Merah Putih atas Negeri Tirai Bambu itu pada penyisihan grup di Stadium Sultan Abdul Halim, Alor Setar, Malaysia, Kamis (8/2/2018) pagi.
Partai keempat itu berlangsung sengit. Wei/Zheng mampu memberi perlawanan sengit kepada Rizki/Della yang di atas kertas memang lebih diunggulkan . Sampai-sampai, akhir game penentuan harus berakhir dengan adu setting.
Poin dari Rizki/Della sangatlah krusial, sebab sektor ganda menjadi andalan tim putri Indonesia pada laga ini menyusul absennya ganda andalan China Chen Qingchen/Jia Yifan yang merupakan ranking satu dunia. Di sektor itu, China hanya menurunkan pemain pelapis.
Jika Rizki/Della gagal meraih poin, jelas beban berat harus dipikul Ruselli Hartawan yang turun di partai terakhir. Apalagi Ruselli harus menghadapi Chen Xiaoxin yang lebih difavoritkan memenangkan pertandingan. Dan, betul saja Ruselli kandas dua game langsung 17-21, 17-21.
Della pun menyambut sukses ini dengan sumringah. Dia senang karena lawannya sempat mampu meraih game kedua karena mereka kehilangan ritme permainan. Untungnya, di game penentuan mereka mampu kembali unggul.
“Kami sih tidak dibebankan, tetapi kami kan pasti mau menang, mau berusaha menyumbang angka untuk tim. Apalagi Indonesia sudah unggul 2-1. Kami terlalu ingin menang, setelah menang di game pertama, kami justru terlalu hati-hati mainnya,” kata Della dikutip situs resmi PBSI.
“Waktu di akhir-akhir game, kami tidak mau memikirkan poin, yang penting bagaimana caranya shuttlecock masuk dulu ke area lawan. Semakin kami nafsu ingin mematikan lawan, mereka malah akan semakin bagus,” ujar Della.
Rizki ikut menimpali. Dia mengaku sempat merasa tertekan karena kalah di game kedua. Padahal, menurutnya, lawan hanya menunggu mereka membuat kesalahan sendiri.
“Kami bersyukur tim putri bisa menang dari China. Sebetulnya yang tidak disangka itu Fitriani bisa menang di partai pertama, dia tampil luar biasa,” kata Rizki.
Ya, Fitriani memang tampil memukau saat mengalahkan Chen Yufei 16-21, 21-12, dan 21-15. Tampil di partai pembuka, dia sempat tertekan dan kehilangan game pertama. Namun, mentalnya tetap solid dan mampu bangkit pada dua game berikutnya.
Fitriani berani bermain lebih agresif dengan penempatan shuttlecock yang sulit dijangkau lawan. Alhasil, Chen berulang kali mati langkah tak dapat mengambil shuttlecock yang diletakkan Fitri di sudut lapangan.
“Syukur alhamdulillah saya bisa menyumbang angka untuk tim. Awalnya agak tegang karena saya jadi tunggal pertama. Apalagi rekor pertemuan saya 1-3,” kata Fitri.
Sukses Fitriani disusul kemenangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu atay Du Yue/Li Yinhui 21-18, 21-12 dalam tempo 44 menit. Kemudian, China memperkecil ketertinggalan saat He Bingjiao menang 23-21, 21-10 atas tunggal putri kedua Indonesia Gregoria Mariska Tunjung sebelum kemenangan Merah Putih ditentukan Rizki/Della.
HASIL PERTANDINGAN
|
CHINA
Baca Juga
Kisah Ramadhan Sananta yang Masih Belum Bisa Terima Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026 |
INDONESIA |
SKOR |
DURASI |
|
Chen Yufei |
Fitriani |
21-16, 12-21, 15-21 |
1:07 |
|
Du Yue/ |
Greysia Polii/ |
18-21, 12-21 |
0:44 |
|
He Bingjiao |
Gregoria Mariska |
23-21, 21-10 |
0:36 |
|
Cao Tong Wei/ |
Della Destiara Haris/ |
14-21, 21-19, 21-23 |
1:10 |
|
Chen Xiaoxin |
Ruselli Hartawan |
21-17, 21-17 |
0:38 |
Editor: Abdul Haris