Kisah Maria Sharapova: Ibu Nonton Saya Juara Wimbledon dari Ketinggian 30.000 Kaki
FLORIDA, iNews.id - Mantan ratu tenis dunia Maria Sharapova punya kisah menarik dengan ibunda, Yelena Sharapova. Momen tersebut terukir saat dirinya menjuarai titel Grand Slam pertama yakni Wimbledon 2004.
Kala itu Sharapova baru berusia 17 tahun. Namun dia berhasil mengejutkan dunia usai mengalahkan petenis senior Serena Williams di partai final dua set langsung 6-1 dan 6-4.

Usai menang atlet cantik asal Rusia itu langsung memeluk ayahnya di pinggir lapangan. Namun kebahagiaannya kurang lengkap tanpa kehadiran sang ibu yang kala itu tak bisa hadir lantaran sedang dalam perjalanan menggunakan pesawat.
Kisah tersebut diungkapkan Sharapova saat diwawancarai podcast Second Life.
"Apa yang terlintas dalam pikiran (setelah menjuarai Wimbledon) adalah ibu saya. Dia dalam penerbangan selama final berlangsung. Tapi dia menyalakan televisi kecil di pesawat. Dia menyaksikan saya menang dari ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan tanah," kata Sharapova dikutip dari Essentially Sports, Jumat (25/12/2020).
“Kemudian di lapangan, saya memeluk ayah dan kemudian merogoh tas. Saya ingin mengeluarkan telepon dan menelepon ibu. Tapi saya lupa dia ada di pesawat,” ujarnya.
Di sisi lain Yelena juga berusaha menelpon putrinya yang baru saja memenangkan salah satu titel paling bergengsi di dunia tenis. Dia sampai meminta izin ke pramugari pesawat.
"Sementara itu, ibu juga ingin menelepon saya. Dia bertanya kepada pramugari seperti, apakah ada yang bisa saya lakukan untuk putri saya. Itu adalah momen yang sangat spesial," Sharapova mengisahkan.

Itu bukan satu-satunya kisah menarik Sharapova dengan sang ibu. Dia diketahui pernah berpisah dengan Yelena saat mengawali karierinya di dunia tenis.
Kala itu Sharapova dan ayahnya merantau dari Rusia ke Amerika Serikat untuk menekuni tenis. Namun ibunda tak bisa menyusul selama dua tahun lebih lantaran masalah visa.
Editor: Reynaldi Hermawan