Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tim Putra Bulu Tangkis Indonesia Sudah Kantongi Medali SEA Games 2025, Tim Putri Siap Libas Myanmar
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Markis Kido: Lahir dari Keluarga Bulu Tangkis, Tutup Usia di Lapangan

Selasa, 15 Juni 2021 - 07:53:00 WIB
Kisah Markis Kido: Lahir dari Keluarga Bulu Tangkis, Tutup Usia di Lapangan
Pebulutangkis legendaris Indonesia Markis Kido. (Foto: PBSI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id- Legendaris bulu tangkis Indonesia, Markis Kido meninggal dunia akibat serangan jantung. Kabar duka itu membuat bulu tangkis dunia kehilangan salah satu pemain berbakatnya.

Kido mengembuskan napas terakhir pada Senin (14/6/2021) malam WIB pada usia 36 tahun. Ia meninggal dunia saat sedang bermain bulu tangkis.

Tentu saja, ini menjadi kabar yang sangat menyedihkan. Tetapi, situasi ini benar-benar menunjukkan bahwa bulu tangkis tidak bisa lepas dari kehidupan Uda -sapaan akrab Kido.

Kido lahir di Jakarta pada 11 Agustus 1984. Dia berada di lingkungan keluarga bulu tangkis, karena tak hanya dirinya yang berkecimpung dalam dunia olahraga tepuk bulu tersebut. Adik-adiknya juga demikian.

Dia seakan menjadi panutan untuk kedua adiknya, Bona Septano dan Pia Zebadiah Bernadet. Bona adalah pemain ganda putra dan sempat berpasangan dengan Mohammad Ahsan hingga tampil di Olimpiade London 2012. Namun, dia memutuskan pensiun dan beralih profesi menjadi pilot.

Lalu Pia. dia adalah pemain yang sempat berkarier di tunggal putri dan kemudian beralih ke ganda campuran dengan Fran Kurniawan. Setelah itu, Pia bermain di ganda putri bersama Rizki Amelia Pradipta.

Kesuksesan Bona dan Pia, tentu tidak lepas dari adanya sosok Kido. Sang kakak berhasil memancarkan prestasinya dengan meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama partner andalannya yakni Hendra Setiawan. Bersama Hendra, Kido juga memegang titel dua gelar juara dunia pada 2007 dan 2010.

Sayangnya, kejayaan Kido/Hendra harus berakhir pada 2012 usai keduanya memutuskan berpisah. Setelah itu, Kido melanjutkan kariernya secara profesional dan menggandeng salah satu pemain muda, Marcus Fernaldi Gideon, yang saat itu baru saja keluar dari pelatnas PBSI.

Hasilnya tak sia-sia. Kido dan Marcus berhasil menggondol dua titel juara yakni Prancis Open 2013 dan Indonesia Masters 2014, yang sejatinya tidak disangka-sangka. Hasil tersebut benar-benar memukau.

Bahkan berkat bimbingannya, Marcus akhirnya kembali dipanggil oleh Pelatnas PBSI dan kini menempati peringkat satu dunia bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo. Tentu saja, kehebatan Marcus pada saat ini tidak lepas dari sosok Kido.

Setelah itu, Kido juga tidak menghentikan kecintaannya dengan bulu tangkis. Dia juga beberapa kali terjun bermain secara profesional dengan sang adik, Pia, di nomor ganda campuran. Kido/Pia pun sempat memperoleh gelar di Vietnam Open 2012 dan Thailand Open 2013.

Setelah pensiun, Kido tetap mengabdikan pada bulu tangkis. Dia kemudian menjadi sosok yang memunculkan bibit-bibit pebulu tangkis baru dengan bertugas sebagai pelatih di PB Jaya Raya.

Dia juga selalu menyempatkan waktu untuk bermain bulu tangkis pada hari Senin. Dia melakukan itu demi menyambungkan hidupnya dengan olahraga yang sangat dicintainya.

Sayangnya, Senin 14 Juni 2021, menjadi hari terakhir bagi Kido hidup dengan bulu tangkis. Dia mengembuskan napas terakhir tepat saat sedang bermain bulu tangkis, walau hanya memainkan setengah gim.

"Dia sepertinya memang maunya (hidup dan matinya) di lapangan kali ya," ujar Ibunda Kido, Zul Asteria, dalam keterangan pers PBSI.

Editor: Ibnu Hariyanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut