Komentar Berkelas Putri KW Usai Gagal ke Final BWF World Championships 2025
PARIS, iNews.id – Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, gagal melangkah ke final BWF World Championships 2025 setelah dihentikan Akane Yamaguchi dari Jepang. Meski kecewa dengan hasil di semifinal, Putri KW tetap menunjukkan sikap dewasa dengan memberikan komentar berkelas usai pertandingannya di Paris, Sabtu (30/8/2025) sore WIB.
Putri KW harus mengakui keunggulan Yamaguchi dalam pertarungan tiga gim. Dia kalah 17-21, 21-14, dan 6-21 dalam waktu 58 menit. Meski hasilnya pahit, tunggal putri berusia 23 tahun itu menegaskan tetap puas dengan performa yang ditunjukkan di lapangan.
"Untuk keseluruhan saya merasa puas dengan penampilan hari ini bisa bermain rubber game," ujar Putri KW dalam keterangan pers PBSI.
Namun, dia tak menutup mata terhadap kelemahan yang terjadi di gim ketiga. Putri KW mengakui dirinya kurang siap menghadapi perubahan strategi lawan yang mendadak lebih agresif.
"Walaupun di game ketiga tadi ya pastinya saya kurang puas dengan hasilnya tapi itu akan jadi pengalaman bagi saya," jelasnya.
"Saya tidak siap dengan perubahan pola permainan Akane, mulai di game ketiga awal. Akane menaikkan speed dan menyerang sepanjang game yang mana permainan tersebut bukan pola permainan yang biasa dimainkan oleh dia," Putri menambahkan.
Kekalahan di semifinal membuatnya harus puas dengan medali perunggu. Meski demikian, pencapaian ini terasa istimewa karena sektor tunggal putri Indonesia sudah menunggu 10 tahun untuk kembali merebut medali di ajang Kejuaraan Dunia BWF.
Putri KW pun menyadari aspek fisik, fokus, serta adaptasi pola permainan masih harus ditingkatkan.
"Pastinya fokus dan fisik harus lebih ditingkatkan. Pola permainan juga semakin dimantapkan. Ditambah satu hal lagi cepat tanggap dalam menghadapi perubahan pola permainan lawan," imbuhnya.
Komentar berkelas yang ditunjukkan Putri KW mendapat apresiasi dari pecinta bulu tangkis Tanah Air. Dengan sikap tenang dan penuh evaluasi, dia memperlihatkan mental juara yang siap terus berkembang.
Kini, meski gagal mencapai final, Putri KW justru mendapatkan momentum besar untuk mengangkat kepercayaan diri dan mengukir prestasi lebih tinggi di turnamen-turnamen mendatang. Medali perunggu di Paris bisa menjadi awal kebangkitan tunggal putri Indonesia di kancah dunia.
Editor: Abdul Haris