Komentar Mengejutkan Fajar/Fikri usai Juara China Open 2025
CHANGZHOU, iNews.id – Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, memberi komentar mengejutkan usai juara China Open 2025. Titel itu diraih usai mereka menghajar pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada laga final, Minggu (27/7/2025).
Bertanding di Olympic Sports Center, Changzhou, China, Fajar/Fikri tampil dominan dan menang dua gim langsung 21-15 dan 21-14. Permainan agresif dan komunikasi solid menjadi kunci utama keberhasilan mereka mengatasi tekanan dari lawan yang memiliki ranking nomor dua dunia.
Keberhasilan ini terasa istimewa bagi Fajar/Fikri yang sebelumnya hanya mampu menembus perempat final di Japan Open 2025. Mereka mengaku memiliki ekspektasi tinggi di turnamen tersebut, namun hasil tidak sesuai harapan. Justru di China Open 2025, mereka bangkit dan membuktikan kualitasnya.
“Alhamdulillah sangat bersyukur bisa menyelesaikan dua turnamen ini dengan hasil yang lumayan baik,” ujar Fajar Alfian seusai laga. Atlet berusia 30 tahun itu menilai hasil ini menjadi pemicu semangat dan komitmen untuk tampil lebih baik di turnamen selanjutnya.
Secara mengejutkan, Fajar juga menyampaikan target utama mereka sebenarnya adalah meraih gelar di Japan Open, namun Tuhan berkehendak lain.
“Sebenarnya kami juga punya ekspektasi di Jepang minggu lalu bahwa kami bisa, tapi Tuhan punya rencana lebih baik dengan juara di sini,” tuturnya.
Sementara itu, Fikri mengungkapkan kemenangan mereka adalah buah dari keyakinan, komunikasi yang kuat, dan persiapan matang bersama pelatih.
“Kunci kemenangan kami pastinya keyakinan atas kemampuan diri sendiri, komunikasi dengan Fajar dan pelatih yang baik. Saya tidak menyangka bisa juara, tidak tahu mau bicara apa,” ucap Fikri dengan penuh haru.
Kemenangan ini menjadi sinyal positif bahwa Fajar/Fikri masih menjadi kekuatan utama di sektor ganda putra Indonesia. Chemistry mereka yang terus berkembang dan pengalaman menghadapi tekanan di level tertinggi menjadikan mereka sebagai pasangan yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Editor: Abdul Haris