Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gregoria Dibungkam Ratchanok Intanon, Indonesia Tertinggal 1-2 dari Thailand di Final SEA Games 2025
Advertisement . Scroll to see content

Komentar Mengejutkan Gregoria usai Dikalahkan An Se-young, Sesalkan Hal Ini

Minggu, 04 Agustus 2024 - 18:50:00 WIB
Komentar Mengejutkan Gregoria usai Dikalahkan An Se-young, Sesalkan Hal Ini
Komentar mengejutkan tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung usai dikalahkan An Se Young pada semifinal Olimpiade Paris 2024 menarik diulas (Foto: NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)
Advertisement . Scroll to see content

PARIS, iNews.id – Komentar mengejutkan tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung usai dikalahkan An Se Young pada semifinal Olimpiade Paris 2024 menarik diulas. Dia tetap bersyukur meski gagal meraih emas.

Gregoria tumbang 21-11, 13-21 dan 16-21, di Adidas Arena, Paris, Minggu (4/8/2024) siang WIB. Dia bermain gemilang di awal pertandingan dengan variasi serangan bola-bola silangnya yang mematikan.

Hasilnya, atlet yang disapa Jorji itu selalu memimpin di angka 4-0, 11-6 dan 17-9 sampai akhirnya menutup game pertama dengan skor 21-11.

Pada game kedua, An Se Young mulai bisa mengembangkan permainannya dengan balik menekan pemain ranking tujuh dunia itu di mana dia unggul 6-3 lebih dulu. Selepas itu, Gregoria sempat mendekat di angka 9-11, tetapi performanya menurun drastis selepas interval sehingga dia tertingal jauh di angka 13-18 dan kemudian tumbang dengan skor 13-21.

Pada game ketiga, Gregoria masih kesulitan meladeni permainan An Se Young sehingga ketinggalan jauh 3-11 saat interval. Namun, dia menunjukkan perlawanan yang luar biasa sampai bisa memangkas ketertinggalannya menjadi 13-16, tetapi sayang dia lengah di momen-momen krusial dan akhirnya kalah dengan skor 16-21 di game penentuan.

Pemain 24 tahun itu pun mengungkapkan apa yang menjadi penyebab dirinya kalah dari An Se Young meski sudah menang telak pada game pertama. Menurutnya, perubahan strategi yang diterapkan oleh pemain berusia 22 tahun itu di game kedua membuatnya tidak nyaman bermain.

“Mungkin mau bersyukur dulu bisa bertanding sejauh ini, walaupun bukan hasil akhir yang diinginkan karena ya pastinya dengan kemenangan game di awal aku cukup ada kesempatan untuk bisa ngambil game kedua,” kata Gregoria dilansir dari rilis Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Minggu (4/8/2024).

“Tapi dengan pola yang dia ubah, aku rasa itu enggak bisa bikin aku nyaman, aku terlalu lama untuk penyesuaiannya itu loh, terus di game kedua dia sangat nyaman dengan pola yang dia inginkan, jadi malah jadi terbalik,” tambahnya.

Oleh karenanya, Gregoria meninggalkan penyesalan dari kekalahannya itu. Pasalnya, dia menilai seharusnya dirinya bisa lebih cepat beradaptasi dengan perubahan strategi yang dilakukan An Se Young.

“Seorang juara kayanya mau lawan apapun, kayanya harus dilawan juga ya, mau tipe nyerang, tipe cepat, tipe lambat, atau rally yang kuat sekalipun An Se-young, harusnya kalau memang seorang juara harusnya bisa melakukan itu,” jelas pemain kelahiran Wonogiri itu.

“Cuman tadi yang sangat disayangkan itu sih aku di game kedua terlalu lama untuk membaca dan cari celah melawan balik, aku terlampau dengan main satu-satunya dia, dan itu sangat nyaman untuk dia mengatur aku,” ucapnya.

Dengan hasil tersebut, Gregoria gagal ke final Olimpiade 2024. Namun, dia berhasil meraih perunggu lantaran calon lawannya Carolina Marin dari Spanyol cedera.

Editor: Reynaldi Hermawan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut