Komentar Mengejutkan Hector Souto usai Timnas Futsal Indonesia Dibungkam Vietnam
NONTHABURI, iNews.id – Tim Nasional Futsal Putra Indonesia harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari Vietnam dalam lanjutan babak grup SEA Games 2025 di Nonthaburi Stadium, Rabu (17/12/2025). Meski mendominasi jalannya pertandingan sejak menit pertama, efisiensi penyelesaian menjadi pembeda di laga ini.
Gol tunggal Vietnam dicetak oleh Tu Minh Quang pada menit ke-11, dan skor 1-0 bertahan hingga turun minum. Indonesia meningkatkan intensitas serangan di babak kedua, terbukti dari statistik akhir pertandingan.
Skuad Garuda melepaskan total 43 tembakan, jauh melampaui Vietnam yang hanya mencatatkan 24 tembakan. Namun, peluang demi peluang yang tercipta gagal dikonversi menjadi gol, sehingga keunggulan Vietnam tetap tak tergoyahkan.
Pelatih Timnas Futsal Indonesia, Hector Souto Vazquez, menyoroti ketimpangan antara dominasi permainan dan hasil akhir.
“Masalah utama kami dalam pertandingan ini hanyalah skor. Kami melepaskan lebih dari 43 tembakan, sementara mereka 24. Mereka mencetak satu gol dan kami tidak. Itulah futsal, terkadang satu gol menentukan segalanya,” ujarnya.
“Kita perlu menang, menang, dan selalu menang. Saya pikir masyarakat Indonesia mungkin akan mengeluh soal hasil hari ini. Jika melihat hasil, ya, tentu. Tapi jika mereka melihat cara kami bermain, saya rasa mereka tidak akan komplain. Jika realistis, mereka akan melihat bahwa kita superior. Kita mengendalikan permainan secara penuh,” tambahnya.
Mengenai peluang medali, Souto menegaskan fokus tim kini tertuju pada laga-laga tersisa.
“Benar bahwa kemenangan hari ini seharusnya menjadi langkah besar menuju medali, namun sekali lagi, kami tidak bisa mengontrol hasil akhir, kami hanya harus terus mengontrol performa kami di lapangan," ujarnya.
Timnas Futsal Indonesia masih memiliki sisa pertandingan di babak grup. Evaluasi intensitas serangan dan ketajaman penyelesaian akhir menjadi prioritas utama sebelum kembali berlaga untuk mempertahankan peluang meraih medali emas SEA Games 2025.
Editor: Reynaldi Hermawan