Komentar Mengejutkan Raymond/Joaquin usai Disamakan dengan The Minions
JAKARTA, iNews.id – Ganda putra Indonesia, Raymond Indra/Nikolaus Joaquin, memberi komentar mengejutkan usai disamakan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon alias The Minions. Predikat itu hadir setelah mereka menjadi kampiun Australian Open 2025.
Di partai final turnamen level BWF World Tour Super 500 tersebut, Minggu (23/11/2025), Raymond/Joaquin sukses menumbangkan kompatriotnya, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, dalam laga sesama wakil Merah Putih.
Gelar di Australian Open 2025 itu menjadi titel Super 500 pertama bagi Raymond/Joaquin. Dampak langsungnya terlihat pada peringkat dunia, di mana mereka meroket ke ranking 24 dunia versi BWF. Capaian ini melampaui target awal yang hanya ingin menembus jajaran 50 besar dunia pada tahun ini.
Seiring performa apik dan gaya bermain agresif, pola permainan Raymond/Joaquin mulai disebut mirip dengan The Minions. Kombinasi kecepatan, reaksi di depan net, dan keberanian menyerang membuat banyak pengamat mengaitkan mereka dengan duet Kevin/Marcus yang pernah lama menduduki peringkat satu dunia dan mengoleksi banyak gelar bergengsi.
Menanggapi komentar publik dan pengamat yang menyamakan permainan mereka dengan The Minions, Joaquin mengaku senang, tetapi tidak ingin terlalu larut dalam pujian. Dia menegaskan, fokus utama justru tetap tertuju pada proses dan peningkatan kualitas permainan bersama Raymond.
“Kalau positifnya pasti kayak senang lah. Kayak maksudnya disama-samain sama mereka (Kevin/Marcus) kan. Mereka punya performa yang sangat baik, karir juga sangat baik. Cuman kalau dari saya sendiri, kalau bisa jangan terlalu disamain lah. Maksudnya fokus aja ke kitanya kan,” kata Joaquin di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur pada Rabu (26/11/2025).
Joaquin sadar, penyamaan dengan The Minions bisa berbalik menjadi tekanan besar ketika ekspektasi publik tidak sejalan dengan tahapan karier yang sedang mereka jalani. Dia menegaskan, status sebagai pasangan yang “baru naik” membuat mereka perlu menjaga area fokus agar tidak terganggu oleh sorotan yang berlebihan.
“Karena dengan kita disama-samain ketika ekspetasinya itu tidak sesuai. Pasti akan ke kitanya tuh jadi kayak pressure banget gitu. Padahal kan sebenarnya kita juga baru naik kan. Jadi mending lebih fokus ke kitanya aja,” sambungnya.
Di tengah derasnya pujian, komentar Raymond/Joaquin usai disamakan dengan The Minions ini menjadi penegasan bahwa mereka tidak ingin sekadar hidup dari bayang-bayang legenda. Fokus pada permainan sendiri dan proses latihan di Pelatnas PBSI disebut Joaquin sebagai kunci untuk menjaga konsistensi, apalagi mereka baru saja menembus level turnamen besar.
Legenda ganda putra Indonesia, Kevin/Marcus, selama bertahun-tahun menjadi tolok ukur sukses sektor ganda putra Tanah Air. Prestasi mereka yang sempat mendominasi ranking satu dunia dan mengoleksi banyak gelar membuat setiap pasangan baru yang tampil eksplosif kerap dibandingkan dengan The Minions. Situasi ini kini dialami langsung oleh Raymond/Joaquin.
Tak hanya publik Indonesia, komentator bulu tangkis internasional, Gillian Clark, juga menaruh perhatian besar pada pasangan ini. Oma Gill, sapaan akrabnya, meyakini Raymond/Joaquin bisa menjadi “sesuatu” di masa depan jika mampu menjaga performa dan konsistensi di level atas.
Joaquin mengaku sangat menghargai pujian yang datang dari sosok sekelas Gillian Clark. Namun, dia kembali menekankan pentingnya menjaga ekspektasi agar tetap dalam batas wajar, baik dari sisi publik maupun dirinya sendiri.
“Ya seneng aja sih. Saya seneng banget lah bisa di-notice kan sama beliau. Cuman kayaknya dia ada juga dicaptionnya yang buat jangan terlalu berekspetasi, ekspektasinya tolong dijaga kan. Jadi lebih fokus ke kitanya aja sih,” pungkas Joaquin.
Komentar Raymond/Joaquin usai disamakan dengan The Minions dan dipuji Oma Gill menunjukkan sikap dewasa mereka dalam menyikapi sorotan. Di satu sisi, mereka menghargai apresiasi dan pengakuan atas pencapaian di Australia Open 2025. Di sisi lain, mereka tetap mengingatkan bahwa perjalanan masih panjang dan fokus utama tetap pada kerja keras, bukan pada label penerus legenda.
Dengan gelar Super 500 perdana, lonjakan ke ranking 24 dunia, dan gaya bermain yang dinilai atraktif, Raymond Indra/Nikolaus Joaquin kini masuk dalam radar sebagai salah satu tumpuan baru sektor ganda putra Indonesia. Namun, sebagaimana komentar Joaquin, publik diminta menikmati proses perkembangan mereka tanpa menumpuk ekspektasi setinggi langit sejak dini.
Editor: Abdul Haris