KTM Sesumbar Bakal Jadi Pesaing Utama Ducati di MotoGP 2024
MATTIGHOFEN, iNews.id – KTM sesumbar bakal menjadi pesaing utama Ducati pada MotoGP 2024. Hal itu diungkap langsung Direktur Balap KTM, Pit Beirer.
Menurutnya, tujuan utama timnya di MotoGP 2024 adalah menjadi pesaing utama Ducati. Beirer menegaskan mereka akan berusaha keras untuk bisa mewujudkan hal tersebut.
KTM memang menjadi salah satu tim yang layak diperhitungkan di MotoGP 2024. Pasalnya, tim pabrikan asal Austria itu sudah membuktikan diri dengan finis di posisi dua pada papan klasemen konstruktor di musim lalu.
Tim pabrikan asal Italia memang merupakan tim yang kuat setelah sukses mempertahankan gelar juara bertahannya. Ditambah lagi, mereka memiliki delapan rider di grid MotoGP 2024.
“Tujuannya tentu saja menjadi penantang pertama mereka. Ducati melakukan pekerjaan luar biasa,” kata Beirer, dilansir dari Speedweek, Rabu (31/1/2024).
“Ada beberapa pembalap kelas atas di antara delapan pembalap mereka Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, Fabio di Giannantonio, Jorge Martín, Franky Morbidelli dan dua saudara Márquez, Marc dan Alex,” ucapnya.
“Tentu saja merekalah yang harus dikalahkan. Namun kami sudah berada pada posisi yang baik. Tahun lalu kami memposisikan diri kami sebagai musuh terberat mereka,” tuturnya.
Beirer juga mewaspadai pabrikan lain seperti Yamaha, Honda, dan Aprilia. Namun yang utama, KTM berjuang menjadi pesaing Ducati. Pria berusia 51 tahun ini menegaskan timnya akan bekerja keras agar bisa mewujudkan target tersebut.
“Sekarang kita harus melihat bagaimana Honda dan Yamaha keluar dari liburan musim dingin dengan konsesi mereka. Aprilia melakukan tugasnya dengan sangat baik. Pertama-tama Anda harus mendapatkan posisi penantang pertama. Anda harus terus bekerja keras,” paparnya.
“Sudah jelas kami ingin menantang Ducati. Mari kita lihat apa yang terjadi. Kami telah mempersiapkan dan mengambil langkah lebih lanjut. Apakah itu cukup? Kami hanya akan melihatnya dalam beberapa minggu mendatang. Tapi saya bisa berjanji bahwa kami bekerja keras,” tandas Beirer.
Editor: Abdul Haris