Lalu Zohri Debut di Olimpiade Tokyo, Ini Prediksi Eks Manusia Tercepat ASEAN
JAKARTA, iNews.id – Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri debut di Olimpiade Tokyo 2020 pada 23 Juli mendatang. Eks manusia tercepat ASEAN Suryo Agung Wibowo memberikan prediksinya.
Menurutnya usia Zohri masih terlalu muda untuk diberikan target medali emas. Untuk itu Suryo tak beraharap muluk pada pelari berusia 21 tahun itu.
Dia justru melihat potensi terbaik Zohri akan muncul saat Olimpiade Paris 2024. Sebab di momen itu sang sprinter sudah mulai matang dari segi usia, fisik dan mental serta kaya pengalaman.

“Kalo saya berharapnya Zohri bersinar di (Olimpiade) 2024. Karena dari sisi usia dia matang (yakni) 24 tahun. Dari sisi usia latihannya dia juga semakin meningkat daripada saat ini. Sekarang dia 21 tahun. Saya sih berharap dia meledaknya di 2024,” kata Suryo saat diwawancara tim MPI, Senin (6/7/2021).
“Di Tokyo merupakan Olimpiade pertama untuk dia. Dia masih muda kok. Kalo dia bisa mecahin rekor nasional lagi wah itu luar biasa. Modal yang bagus untuk 2024,” lanjut pria berusia 37 tahun ini.
Mantan atlet kelahiran Solo ini berharap Zohri bisa mengikuti banyak event bergengsi setelah Olimpiade Tokyo nanti. Sebab itu akan menambah jam terbangnya sebagai pelari.
“Harapan saya setelah dia dari Tokyo ini lebih sering mengikuti event levelnya tingkat dunia," tuturnya.
"Semakin matang pengalaman di situ semakin matang usia biologisnya 24 tahun, otomatis dari kecepatannya, dari powernya, strenghtnya, fleksibilitasnya bisa meningkat lagi,” lanjutnya.

Suryo sendiri sempat mengharumkan nama Indonesia di SEA Games 2007 dan 2009. Bahkan pada SEA Games 2009 di Vientiane Laos, dia tercatat sebagai pelari tercepat Asia Tenggara dengan membukukan rekor 10,17 detik untuk nomor 100 meter. Dari situ dirinya mendapat julukan Manusia Tercepat ASEAN.
Catatan rekor ini bertahan selama 10 tahun hingga akhirnya dipecahkan Lalu Zohri pada 2019. Zohri mencatat waktu 10,13 detik di nomor yang sama saat berkompetisi di ajang Asian Athletics Championships di Qatar.
Editor: Reynaldi Hermawan