Langkah Rahmat/Yere dan Putra/Daniel Terhenti di 16 Besar Macau Open 2025
MAKAU, iNews.id – Dua wakil Indonesia dari sektor ganda putra harus menghentikan langkahnya di babak 16 besar Macau Open 2025. Rahmat Hidayat/Yeremia Erich Yacob Rambitan dan pasangan muda Muh Putra Erwiansyah/Daniel Edgar gagal melaju ke perempat final usai kalah dari lawan-lawan tangguh di laga yang berlangsung Kamis (31/7/2025) sore WIB.
Turnamen yang berlangsung di Macau East Asian Games Dome, menjadi ajang pembuktian penting bagi pasangan ganda putra pelapis Indonesia. Sayangnya, kedua pasangan harus puas dengan hasil yang kurang maksimal meski telah berjuang keras dalam duel tiga gim dan dua gim yang berlangsung ketat.
Rahmat/Yeremia tampil lebih dulu menghadapi pasangan unik lintas negara, Choi Sol Gyu dari Korea Selatan dan Goh V Shem dari Malaysia. Laga ini menjadi ujian ketat bagi ganda pelatnas Cipayung yang mencoba menyatu usai absen panjang dari kompetisi bersama.
Sejak awal gim pertama, pasangan Choi/Goh tampil solid dan memberikan tekanan konstan. Rahmat/Yere sempat memberikan perlawanan namun akhirnya harus menyerah 18-21 di gim pembuka. Mereka mencoba bangkit di gim kedua, tetapi kembali kalah dengan skor serupa 18-21. Hasil ini memastikan langkah mereka terhenti di babak 16 besar.
Sementara itu, pasangan Putra/Daniel menghadapi tantangan berat dari wakil Malaysia lainnya, Nur Ayub Azriyn/Tan Wei Kong. Gim pertama menjadi awal yang sulit bagi Putra/Daniel yang tampil kurang lepas dan kalah 14-21.
Namun semangat pantang menyerah ditunjukkan di gim kedua. Ganda muda Indonesia itu mampu membalikkan keadaan dengan permainan lebih agresif, hingga menang 21-15 dan memaksa pertandingan berlanjut ke rubber game.
Sayangnya, di gim penentuan, tekanan dari pasangan Malaysia kembali membuat Putra/Daniel kehilangan momentum. Mereka akhirnya tumbang dengan skor 17-21 dan harus mengakhiri perjuangan mereka di Macau Open 2025 lebih cepat dari harapan.
Kekalahan ini menjadi evaluasi penting bagi sektor ganda putra Indonesia, terutama dalam menyusun kekuatan lapis kedua menuju turnamen yang lebih besar. Konsistensi dan pengalaman akan menjadi kunci untuk bangkit di turnamen berikutnya.
Editor: Abdul Haris