Legenda Binaraga Indonesia Ade Rai Bocorkan Penyebab Utama Gagal Diet
JAKARTA, iNews.id - Legenda Binaraga Indonesia, Ade Rai, memberikan tips sehat untuk individu yang sedang berusaha diet. Menurutnya, ada 90 persen orang diet mengalami kegagalan karena merasa berkorban.
Hal tersebut dia sampaikan dalam seminar bertajuk Fatt Loss Revolut!on, Sabtu (5/7/2025) di Universitas Borobudur, Jakarta. Kegiatan itu sebagai bagian dari festival kampus untuk edukasi olahraga dan gaya hidup sehat, Fitzilla.
Ade Rai saat ini cukup aktif berbagi tips hidup sehat lewat media sosial. Dia pun menjadi pembicara di berbagai acara.
"Terlepas dari keterbatasan yang kita miliki, kita sejatinya bisa menjaga untuk tetap cantik, sehat. Ini juga sesuai pengalaman atau testimoni dari berhasil menjalankan diet," kata Ade Rai di Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
"Jangan bosan-bosan ikut Rai Institute. Kita belajar sama-sama, karena kunci belajar adalah dengarkan, dengarkan, dengarkan hafalkan. Nanti dari situ akan memunculkan pemahaman, lalu menjadi kebiasaan baru," tambahnya.
Ade Rai berbagi pemahaman bahwa terlepas dari usia yang tak bisa dikembalikan, terdapat usia biologis dan psikologis yang bisa dikontrol. Untuk itu dia menekankan sehat tidak butuh motivasi, yang dibutuhkan pemahaman.
"Ada 90 persen orang diet mengalami kegagalan karena merasa berkorban (dalam melakukannya). Mindset adalah kunci bagi 45 sampai 50 persen orang yang berhasil menjaga diet atau kecantikan tubuhnya," tuturnya.
Selain itu, ada berbagai pengisi lainnya yakni Chef Henri (pakar nutrisi dan healthy cooking), Coach Halim (educator olahraga), dan dr. Bahrumsjah (dokter dan enthusiast olahraga).
Berbagai materi dibagikan dalam seminar Ade Rai Fat Loss Revolut!on. Sebagai tips dan trik siasat seputar bakar lemak dan mempertahankan massa otot.
Seperti mengenai intermittent fasting, strategi cardio dan manfaat latihan beban, strategi kontrol karbo, prioritas protein, selektif lemak, memperbaiki angka-angka MCU.
Reverse resistensi insulin, tingkatkan sensitivitas insulin, reverse pre-diabetes dan DT-2, kemudian cara mengatasi metabolik sindrom, serta siasat mengatasi stres.
Editor: Reynaldi Hermawan