Liga Futsal Profesional 2023 Boleh Dihadiri Penonton, 2000 Tiket Terjual!
JAKARTA, iNews.id - Liga Futsal Profesional 2023 menjadi yang pertama kali dihadiri penonton pascapandemi Covid-19. Pihak panita menjual 2000 tiket di hari pembukaan kompetisi pada Sabtu (7/1/2023).
Pembukaan kompetisi ini berlangsung di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta. Jumlah tiket pertandingan di hari ini menampilkan lima laga.
Adapun kelima laga tersebut adalah Giga FC vs Bintang Timur Surabaya, Sadakata vs Cosmo JNE, Radit FC vs Black Steel, Pelindo Mutiara vs Unggul FC, Fafage Vamos vs Halus FC. Setiap satu tiket, sudah bisa melihat seluruh pertandingan tersebut.
“Kalau ini kita di angka 2000 sih. Tapi kan futsal itu nggak seperti sepak bola yang duduk diem sekali pergi. Pasti kan bergantian tergantung klub yang didukung,” ucap Ketua Panitia LOC Jakarta, Beni Irawan kepada iNews.id di lokasi.

Berbeda dari tahun-tahun sebelum pandemi yang mana penjualan tiket seluruhnya secara on the spot (OTS). Kini penggemar bisa memesannya secara online dan tersedia juga untuk OTS.
Adapun tiket terbagi menjadi dua kategori, yakni untuk harian (1 tiket 1 hari) dijual seharga Rp75.000. Ada juga tiket terusan (1 tiket untuk Sabtu dan Minggu) dijual Rp100.000.
Lebih lanjut, Beni menegaskan di tahun ini skema pendaftaran baik untuk pemain, pelatih, hingga penonton lebih tertib dibanding sebelumnya. Sebab, seluruhnya sudah dihimpun secara online.
“Membedakan dari sisi pendaftaran semua sudah menggunakan barcode dan online, pemain, coach. Jadi semua (masyarakat) bisa melihat dari website. Masuk semua (suporter) udah pakai barcode kalau ngga ada gaboleh masuk. Sudah lebih tertib,” ucapnya.
Seperti diketahui, Liga Futsal Profesional 2023 diikuti 12 klub. Format tahun ini kembali ke sistem kompetisi penuh yang digelar di Jakarta, Pontianak, Surabaya, Yogyakarta, dan Lampung.
Di masing-masing kota, paling tidak digelar dua pekan untuk pertandingan Sabtu dan Minggu. Di seri Jakarta sendiri, pekan pertama di gelar hari ini dan besok (8 Januari), dilanjut pekan kedua 14 dan 15 Januari.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya