Lika-Liku Karier Greysia Polii di Olimpiade: Didiskualifikasi di London 2012, Kini Raih Emas
TOKYO, iNews.id- Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Pasangan Indonesia mengalahkan andalan China Chen Qingchen/Jia Yifan dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-14.
Pencapaian ini merupakan prestasi besar karena untuk pertama kalinya ganda putri Indonesia meraih medali emas di Olimpiade. Raihan emas ini tentu sangat berarti bagi keduanya, khususnya Greysia Polii
Greysia memiliki banyak kisah di Olimpiade. Ini adalah Olimpiade ketiganya yang diikutinya.
Namun, dia justru memulai kisah di ajang bergengsi ini dengan begitu kelam. Pada penampilan perdananya di Olimpiade London 2012, Greysia didiskualifikasi saat berpasangan dengan Meilana Jauhari.
Momen kelam itu terjadi saat Greysia Polii/Meiliana Jauhari melawan Ha Jung Eun/Kim Min Jung dari Korea Selatan di fase grup ganda putri Olimpiade London 2012. Skandal tersebut berawal adanya dugaaan manipulasi antar pemain untuk kalah. Hal ini dilakukan demi menghindari pasangan nomor satu dunia saat itu Wang Xiaoli/Yu Yang di perempat final.
Insiden tersebut akhirnya membuat pasangan itu didiskualifikasi bersama dua ganda putri lainnya yakni Wang/Yu dan Kim Ha Na/Jung Kyung Eun. Mereka karena dinilai memanipulasi dan mencoret nilai sportivitas permainan.
Kemudian di Olimpiade kedua di Rio 2016, Greysia gagal meraih medali. Greysia yang saat itu berpasangan dengan Nitya Khishinda Maheswari kalah di perempat final dari pasangan China Yu Yang/ Yang Yuanting 11-21 dan 14-21.
Namun setelah masa-masa buruk itu, Greysia membuktikan di Olimpiade Tokyo 2020. Greysia/Apriyani sukses mendapatkan medali emas. Pasangan tersebut mengalahkan Chen Qingchen/Jia Yifan (China) dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-14.
Keberhasilan Greysia/Apriyani ke Final Olimpiade Tokyo 2020 ini mencetak sejarah di perhelatan olahraga empat tahunan itu. Mereka sebagai ganda putri pertama yang meraih emas sejak bulu tangkis resmi di pertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992.
Editor: Ibnu Hariyanto