Malaysia Evaluasi Besar-besaran usai Tim Bulu Tangkisnya Gagal Raih Emas SEA Games 2023

KUALA LUMPUR, iNews.id - Malaysia gagal meraih medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis pada SEA Games 2023 lalu. Keadaan tersebut membuat Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) mengambil langkah besar.

Malaysia kerap berebut emas pada SEA Games dengan melawan Indonesia dan Thailand. Pada SEA Games 2023, mereka juga tampil cukup baik, sehingga memperoleh dua perak dan empat perunggu.

Baca Juga

5 Penyebab Timnas Indonesia U-22 Gagal Lolos Semifinal SEA Games 2025, Nomor 1 Bikin Fans Garuda Geregetan

Hanya saja, BAM menganggap performa tim bulu tangkisnya sangat mengecewakan. Karena Malaysia gagal membawa pulang satu medali emas pun pada gelaran SEA Games 2023.

Ini menjadi kali pertama Malaysia gagal membawa pulang emas dari bulu tangkis, sejak 12 tahun lalu. Terakhir kali Malaysia tak dapat memperoleh medali emas adalah SEA Games 2011 di Palembang.

Baca Juga

Arak-Arakan Garuda Muda Raih Emas SEA Games, Ustaz Yusuf Mansur Soroti dan Puji Selebrasi Sujud Syukur Timnas

Manajer Tim Malaysia, Taupik Hussain, menyebut jika pihak BAM harus mengambil keputusan tegas. Namun, dia mengakui pihaknya harus tetap memperhatikan sektor yang positif.

Baca Juga

Bus Bandros Karya Ridwan Kamil Digunakan untuk Pawai Kemenangan Atlet SEA Games 2023

“Saya yakin langkah yang diperlukan akan diambil oleh BAM. Tetapi, Saya lebih memilih untuk fokus ke aspek positif. Tim ganda campuran kami sudah bekerja dengan baik dan mencapai final. Sayang, mereka tak bisa merebut emas,” kata Hussain dikutip The Star, Jumat (19/5/2023).

Hussain menyebut jika sektor putri harus menjadi perhatian utama. Karena skuad tim putri Malaysia dianggap sangat mengecewakan dan harus membuat beberapa perubahan penting.

Baca Juga

2 Atlet Wushu Salatiga Peraih Emas SEA Games 2023 Terima Bonus dari Pemkot

“Akan ada beberapa perbaikan di sektor putri, terutama nomor ganda. Satu-satunya yang gagal adalah tim putri. Kami tidak ingin beralasan dan harus menganalisa apa yang terjadi,” ujarnya.

Editor: Dimas Wahyu Indrajaya