Marc Marquez: Lebih Spesial Menang di Italia daripada Juara Dunia di Jepang
RIMINI, iNews.id - Marc Marquez menegaskan, kemenangan di Italia terasa jauh lebih spesial baginya dibandingkan potensi mengunci gelar juara dunia MotoGP 2025 di Jepang. Pembalap Ducati Lenovo itu menepis anggapan bahwa juara dunia di markas Honda akan menjadi momen balas dendam atau selebrasi istimewa.
Marquez baru saja mencatat kemenangan berkelas di MotoGP San Marino 2025 yang digelar di Sirkuit Misano, Minggu (14/9/2025). Pembalap berjuluk The Baby Alien itu sukses finis pertama dengan mengalahkan Marco Bezzecchi (Aprilia) dan Alex Marquez (Gresini Racing). Hasil ini semakin mengukuhkannya di puncak klasemen.
Dengan tambahan poin penuh, Marquez kini berada di ambang gelar juara dunia ketujuh di kelas MotoGP. Dia bahkan berpeluang mengunci gelar tersebut lebih cepat pada seri MotoGP Jepang 2025, yang notabene merupakan kandang tim lamanya, Honda.
Banyak pihak menilai, momen itu akan menjadi simbol istimewa, mengingat Marquez sempat lama membela Honda sebelum memutuskan pindah ke Ducati. Namun, pandangan berbeda justru datang dari sang juara dunia enam kali itu.
“Saya punya rasa hormat besar kepada Honda, jadi tidak masalah apakah saya merayakannya di Jepang atau Indonesia. Tidak ada hal spesial soal menang di Jepang,” ujar Marquez, dilansir dari Crash, Senin (15/9/2025).
Menurut Marquez, pencapaian yang benar-benar terasa spesial justru terjadi di Misano. Kemenangan di San Marino dianggap sangat penting karena dia membalap di kandang Ducati. Tekanan dari tim pabrikan Italia itu sangat besar, terutama dari sosok Davide Tardozzi yang tak henti memberi dorongan.
“Bagi saya jauh lebih spesial menang di Italia karena saya merasakan tekanan dari Ducati. Akhir pekan ini saya merasakan tekanan dari Tardozzi! Saya merasakan tekanan dari semuanya,” kata Marquez.
Marc Marquez bahkan mengaku nyaris kehilangan kesempatan itu setelah mengalami kecelakaan di sesi sprint race. Namun mental juaranya membuat dia bangkit di race utama dan akhirnya membawa Ducati berjaya di rumah sendiri.
“Ini pertama kalinya Tardozzi kemarin bilang ‘beri segalanya’ – dan saya jatuh! Hari ini dia bilang, ‘Oke, segalanya, tapi agak pelan sedikit!’ Jadi ya, saya bahagia karena bersama Ducati kami memenangkan kedua GP Italia tahun ini,” tambah Marquez.
Kemenangan tersebut semakin menegaskan dominasinya musim ini. Marquez kini mengoleksi 512 poin, unggul 182 angka dari adiknya, Alex Marquez. Catatan itu sekaligus memecahkan rekor poin terbanyak dalam satu musim MotoGP.
Bagi Marquez, momen sesungguhnya bukan soal di mana ia mengunci gelar juara dunia, melainkan bagaimana ia bisa membuktikan diri mampu membawa Ducati berjaya di lintasan penuh tekanan.
Editor: Abdul Haris