Marc Marquez Rela Lakukan Hal Tak Biasa Demi Juara di MotoGP 2023

AALST, iNews.id- Pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez menargetkan juara di MotoGP 2023. Bahkan dia rela melakukan hal tak biasa yakni menciptakan tekanan untuk diri sendiri.

Marc Marquez sudah memasuki tahun ke-10 berkarier di MotoGP. Selama itu, dia mengalami perjalanan naik-turun termasuk berhasil juara dunia sebanyak enam kali.

Baca Juga

4 Pemain Timnas Indonesia U-19 Angkatan Evan Dimas yang Jadi Pengangguran, Nomor 1 Pilih Rawat sang Ibu!

Tapi, dia juga beberapa kali melewati masa-masa kelam dan tak jarang diisukan akan pensiun. Termasuk saat cedera patah tangan parah di musim 2019 akhir.

Di musim ini, Marquez kembali ke aspal dengan kondisi prima untuk pertama kali semenjak cedera tersebut. Tak ada tuntutan berlebih dari tim maupun pihak lain, tapi dia akan menuntut dirinya sendiri hingga mencapai hasil terbaik.

Baca Juga

Jack Miller Sebut Motornya Punya Kelemahan Jelang MotoGP 2023, Ini Pengakuannya

“Saya tidak bisa menyenangkan semua orang. Saya suka tekanannya. Sering kali, ketika saya tidak memilikinya, saya mencoba membuatnya,” ucap Marquez dikutip laman PaddockGP, Senin (20/2/2023).

Marquez bertekad untuk kembali mengerahkan semua yang dia bisa demi meraih gelar juara. Termasuk jika harus berkorban untuk cedera kesekian kalinya.

Baca Juga

Dani Pedrosa Jagokan Ducati di MotoGP 2023, Ini Alasannya

“Saya ingin gelar lain. Untuk melakukan ini, Anda mengekspos diri Anda pada risiko, cedera lain dapat terjadi. Itu juga untuk sepeda motor. Kalau tidak, siapa pun akan mengalahkan motornya,” lanjutnya.

Langkah pertama adalah saat tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia pada 10 - 12 Februari kemarin. Marc Marquez mencoba segala hasil perubahan dan evaluasi Honda untuk musim depan.

Baca Juga

Infografis Franco Morbidelli Dapat Ultimatum dari Yamaha Jelang MotoGP 2023

Banyak yang masih perlu dibenahin untuk menjadi motor pemenang. Dia pun akan kemvali mengevaluasi saat di tes pramusim di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal pada 11 dan 12 Maret mendatang.

“Honda adalah yang pertama tertarik untuk mengubah banyak hal. Ada kalanya harus bertahan dan kini saatnya bersatu. Ini tidak berubah dalam semalam. Kita lihat saja di Portimao , lalu saya dapat mengatakan: 'Kita bisa berada di sana atau tidak’,” pungkasnya.