Marc Marquez Renungkan Kesalahan di MotoGP 2025 meski Lewati Paruh Musim Sempurna
BOLOGNA, iNews.id – Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, memimpin klasemen sementara MotoGP 2025 dengan catatan impresif. Namun, di balik angka sempurna dan dominasi di paruh pertama musim ini, Marquez tetap merenung dan melakukan evaluasi mendalam atas beberapa kesalahan yang pernah dibuat.
Saat ini, The Baby Alien telah mengumpulkan 381 poin setelah 12 seri balapan, unggul 120 angka dari pesaing terdekatnya, Alex Marquez dari tim Gresini Ducati. Torehan ini menunjukkan konsistensi tinggi Marc dalam berbagai seri balapan, dengan delapan kemenangan utama dan 11 kemenangan sprint.
Meski terlihat tanpa cela, perjalanan Marquez tidak sepenuhnya mulus. Dia sempat mengalami beberapa kecelakaan di seri Amerika Serikat dan Spanyol, yang membuatnya kehilangan poin berharga. Kejadian tersebut menjadi bahan introspeksi yang serius bagi pembalap asal Spanyol ini.
“Bagian pertama musim ini benar-benar sempurna. Ada beberapa kesalahan, kesalahan besar. Tapi pada akhirnya, kami tidak sempurna,” ujar Marquez, seperti dikutip dari Crash pada Rabu (30/7/2025).
Sikap rendah hati ini menjadi kunci keberhasilan Marquez untuk segera bangkit. Setelah insiden di Inggris, dia berhasil menyapu bersih kemenangan di lima seri berikutnya, menunjukkan kemampuan adaptasi dan fokus luar biasa.
Saat ini, Marquez menatap paruh musim kedua dengan strategi yang lebih hati-hati dan matang. Ia sadar bahwa menjaga performa bukan hanya soal kecepatan, tapi juga menghindari risiko yang tidak perlu.
“Sekarang saatnya untuk beristirahat dan memulihkan fisik,” tutur Marquez. “Dari Austria ke Valencia, saya akan fokus penuh untuk melakukan yang terbaik di setiap balapan dan latihan.”
Penampilan impresif Marquez di MotoGP 2025 bukan hanya soal skill, tetapi juga mental dan strategi yang matang. Evaluasi terus menerus terhadap kesalahan menjadi pondasi untuk mengukir prestasi lebih jauh.
Dengan jeda musim yang segera tiba, publik MotoGP menantikan apakah Marquez mampu mempertahankan dominasinya hingga akhir musim, atau justru akan ada tantangan baru yang mengancam posisi puncaknya.
Editor: Abdul Haris