Markis Kido Meninggal Dunia saat Bermain Bulu Tangkis, Ini Kronologinya

TANGERANG, iNews.id - Pebulutangkis legendaris Indonesia Markis Kido meninggal dunia di usia 36 tahun, Senin (14/6/2021) malam WIB. Dia mengembuskan napas terakhir karena serangan jantung saat bermain bulu tangkis.

Markis Kido memang masih tak jauh dari raket meski sudah pensiun. Dia menjadi pelatih ganda putra U-15 dan U-17 di klub yang membesarkan namanya, PB Jaya Raya.

Baca Juga

Hasil Timnas Futsal Indonesia vs Malaysia di SEA Games 2025: Evan Soumilena Cs Permalukan Harimau Malaya 2-1

Selain itu Markis Kido juga masih sangat aktif bermain bersama rekan-rekannya di GOR Petrolin, Tangerang, termasuk malam ini. Nahas dia mendadak pingsan saat sedang bermain.

Rekan-rekan yang berada di lokasi langsung mengantarkannya ke Rumah Sakit Omni Alam Sutra. Sayangnya nyawa Markis Kido tidak tertolong.

Baca Juga

Markis Kido Meninggal Dunia, Hendra Setiawan Kirim Ucapan Menyentuh

“Kebetulan saya tadi bareng ketemu main tiap senin di GOR Petrolin. Kido baru main setengah game, saat pindah tempat 15-8. Tiba-tiba saya lihat sudah jatuh,” kata Candra Wijaya ketika dihubungi MPI, Senin (14/6/2021).

“Kami sudah berusaha sekuat tenaga dan langsung kita naikkan ke mobil. Sekarang saya masih di RS Omni Alam Sutra. Selamat jalan, bro,” ujarnya.

Baca Juga

Markis Kido Meninggal Dunia, Ini Kisah sang Legenda Raih Emas Olimpiade 2008

Kepergian Markis Kido tentu membuat dunia bulu tangkis terguncang. Dia punya banyak jasa untuk Tanah Air.

Baca Juga

Breaking News: Markis Kido Meninggal Dunia

Markis Kido merupakan peraih medali emas Olimpiade 2008, memenangkan Piala Dunia 2006, serta juara dunia BWF 2007 dan 2010.

Tidak hanya itu, Markis Kido juga menjuarai Asian Games 2010, serta tujuh medali emas SEA Games. Markis Kido melengkapi prestasinya dengan 10 gelar Superseries.

Pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan pernah menduduki peringkat pertama dunia ganda putra pada September 2007. Mereka adalah pasangan andalan Indonesia setelah pensiunnya pasangan Chandra Wijaya/Sigit Budiarto dan meredupnya pasangan Luluk Hadianto/Alvent Yulianto Chandra.

Editor: Reynaldi Hermawan