PARIS, iNews.id- Situasi di Prancis tengah memanas usai insiden seorang remaja laki-laki ditembak mati oleh polisi. Situasi itu membuat penyerang Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe mengirim pesan menyentuh kepada warga Prancis.
Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun bernama Nahel M ditembak polisi di halte lalu lintas Nanterre, Prancis. Kematian Nahel kemudian mengundang protes keras dan memicu demonstrasi besar-besaran di Prancis.
 
                                Cristiano Ronaldo Jr Resmi Debut di Timnas Portugal U-16, Tutup Pintu Negara Lain?
Beberapa protes tersebut bahkan berujung pada bentrokan antara demonstran dengan polisi, dan penjarahan. Demonstrasi dikabarkan masih terus berlanjut kendati polisi pelaku penembakan sudah ditahan dan didakwa melakukan pembunuhan.
Masifnya protes yang berujung kerusuhan membuat Mbappe ikut angkat bicara. Penyerang berusia 24 tahun itu menyerukan para demonstran untuk menahan diri dan demo secara damai.
 
                                        Kylian Mbappe Sesumbar Sangat Layak Raih Ballon d'Or: Semua Kriteria Sudah Terpenuhi!
"Seperti semua orang Prancis, kami dikejutkan dan dikejutkan oleh kematian brutal Nahel muda. Pertama, pikiran kami tertuju padanya dan keluarganya yang kami sampaikan belasungkawa tulus kami,” kata Mbappe dilansir dari Goal Internasional, Sabtu (1/7/2023).
"Jelas, kita tidak bisa tetap tidak peka terhadap keadaan di mana kematian yang tidak dapat diterima ini terjadi. Sejak peristiwa tragis ini, kami telah menyaksikan ekspresi kemarahan rakyat yang esensinya kami pahami, namun bentuknya tidak dapat kami dukung."
 
                                        Kylian Mbappe Merasa Pantas Raih Ballon d'Or, Bintang Prancis Sebut Alasannya
"Kekerasan tidak menyelesaikan apa-apa, apalagi ketika kekerasan itu tak terhindarkan dan tanpa lelah berbalik melawan mereka yang mengungkapkannya, keluarga mereka, orang yang mereka cintai dan tetangga,” ujar Mbappe.
Mbappe yang berasal dari pinggiran Paris, Prancis tentu ikut sedih atas situasi yang terjadi. Namun, eks pemain AS Monaco itu menegaskan kekerasan bukanlah jalan keluar dari sebuah masalah. Mbappe menyerukan rekonstruksi dan dialog sebagai jalan damai protes terhadap kematian Nahel.
 
                                        Griezmann Sempat Ngambek Lihat Mbappe Jadi Kapten Prancis, Begini Pengakuannya
“Masa kekerasan harus diakhiri untuk membuka jalan bagi masa berkabung, dialog, dan rekonstruksi,” tuturnya.
Editor: Ibnu Hariyanto
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku
 
                 
                             Cikal Bintang
                    Cikal Bintang                 
                                
             
                                
             
                                
             
                                
             
                                
            