Media Malaysia Murka Timnya Dibantai Indonesia di Piala AFF Futsal, Sebut 1 Dosa Besar
BANGKOK, iNews.id - Media Malaysia Semuanya Bola murka melihat negaranya dibantai Indonesia di fase Grup A Piala AFF Futsal 2022, Senin (4/4/2022). Menurut mereka ada dosa besar yang dilakukan Harimau Malaya.
Bermain di Indoor Stadium Huanmark, Thailand, kedua tim bermain sengit di babak pertama. Bahkan skor kacamata tetap menghiasi papan skor hingga turun minum.
Beralih ke babak selanjutnya, permainan kedua tim mulai lebih cair. Indonesia unggul lebih dulu melalui kaki Evan Soumilena pada menit ke-21.

Tapi euforia Garuda tak bertahan lama. Sebab Malaysia bisa menyamakan kedudukan semenit kemudian berkat sumbangan Mohd Ridzwan Bakri.
Memasuki menit 29, Indonesia kembali unggul. Tim asuhan Mohammad Hashemzadeh itu memimpin berkat gol yang dicetak Firman Ardiansyah.
Setelahnya Malaysia menerapkan power play untuk mengejar ketertinggalan. Namun hal tersebut malah membawa malapetaka. Karena Indonesia bisa menyarangkan tiga gol tambahan berkat torehan Evan Soumilena (35) dan Ardiansyah Nur (39, 39).
Semuanya Bola menilai skema power play yang diterapkan Malaysia adalah sebuah blunder. Sebab saat itu Malaysia hanya tertinggal satu gol dan pertandingan masih tersisa lima menit lagi.
Di tambah lagi pemain Malaysia sering kehilangan bola ketika melakukan power play. Hal tersebut yang membuat Indonesia mudah mencetak gol.
"Skuat nasional terlalu sering kehilangan bola sejak awal pertandingan, dan jelas akan mengundang petaka jika mereka melakukan hal yang sama saat memainkan 'Power Play'," tulis Semuanya Bola.

Kini Malaysia duduk di peringkat ketiga Grup A dengan nilai 3. Angka yang mereka kumpulkan sama dengan Thailand dan Indonesia, namun kalah selisih gol.
Tapi Semuanya Bola pesimistis negaranya bisa lolos ke semifinal Piala AFF Futsal 2022. Sebab mereka masih harus berhadapan dengan raja futsal ASEAN Thailand di pekan terakhir nanti.
"Mengingat skuat nasional kalah dan setelah ini akan bertemu Thailand, tidak berlebihan bila menyebut harapan skuat nasional lolos ke semifinal sudah terkubur."
Editor: Reynaldi Hermawan