Melaju ke Final, Liliyana Akui Kesulitan di Game Pertama
SINGAPURA, iNews.id - Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil melaju ke babak final Singapura Terbuka, usai mengalahkan juniornya Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow 26-24 dan 21-17 di semifinal. Liliyana mengaku dirinya sempat kesulitan pada game pertama.
Pada pertandingan tersebut, di Akbar/Winny sempat memberikan kesulitan di game pertama. Mereka pun mampu memaksakan pertandingan hingga deuce setelah kedudukan 20-20, karena beberapa kali Tontowi/Liliyana melakukan kesalahan-kesalahan mendasar.
Untungnya, jam terbang tinggi membuat pasangan ganda campuran terbaik Indonesia itu tetap tenang. Akhirnya mereka pun bisa unggul dan menang di babak tersebut. Pada game kedua Tontowi/Liliyana tampil percaya diri dan akhirnya memastikan kemenangan.
“Di game pertama kami terlalu banyak berhati-hati, banyak melakukan keksalahan sendiri. Mestinya kita main normal, karena saya melihat Akbar/Winny itu tegang. Seharusnya kita bisa memanfaatkan keadaan mereka itu,” ujar Liliyana di laman resmi PBSI.
Sementara itu, Tontowi mengakui Akbar/Winny memiliki kualitas yang bagus. Dia menyadari juniornya itu berpeluang menjadi pasangan yang bagus jika terus diasah secara maksimal.
“Akbar/Winny pertahanannya cukup bagus dan tidak mati-mati sendiri. Serangan juga bagus. Untuk keseluruhannya sih, mereka juga bagus,” tutur pria yang kerap dipanggil Owi itu.
Pada babak final, Minggu (22/7/2018) Tontowi/Liliyana akan menghadapi pasangan Malaysia Goh Sonn Huat/Shevon Jemie Lai. Laga itu akan menjadi pertemuan keduanya. Namun, Liliyana menegaskan tetap berusaha memberikan yang terbaik.
“Lawan pasangan Malaysia yang sudah masuk ke final pastinya bagus. Jadi, kita tetap mengantisipasi permainan mereka besok dan seperti biasa, kita mempelajari permainan mereka,” tutur atlet yang akrab disapa Butet itu.
“Tentunya lebih siap capek lagi, karena pemain Malaysia itu cukup ulet dan pertahanan cukup kuat. Untuk besok, kita akan berusaha dan memberikan yang maksimal,” ucapnya.
Editor: Haryo Jati Waseso