Melati Daeva Oktavianti Blak-blakan Bongkar Alasan Pisah dengan Praveen Jordan
JAKARTA, iNews.id – Ganda campuran Indonesia Melati Daeva Oktavianto blak-blakan bongkar alasan pisah dengan rekan lamanya Praveen Jordan. Prestasi merosot menjadi alasan.
Belum lama ini Melati dan Praveen resmi berpisah sejak dipasangkan di Pelatnas PBSI pada 2017 silam. Melati mengungkapkan tak ada pesan spesial yang dititipkan Jordan ketika mereka berpisah.
Sebab, perpisahan duet berjuluk Honey Couple itu merupakan keputusan bersama lantaran sering gugur di babak-babak awal sepanjang tahun ini.
“Karena memang keputusan bersama juga setelah kita berdua diskusi. Kita ngeliat dari enam bulan terakhir, nilainya dari situ, pas pertandingan cuma babak satu atau babak dua, jadi kita yaudahlah mungkin udah waktunya (pisah) kali,” kata Melati saat ditemui di GOR UNJ, Jakarta, Sabtu (23/12/2023).
Pemain berusia 29 tahun itu pada akhirnya berpasangan dengan pemain PB Djarum lainnya, Bobby Setiabudi. Mereka pun langsung menjadi juara dalam turnamen debut di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI Perorangan 2023.
Di final yang berlangsung hari ini, Sabtu (23/12/2023) pagi WIB di GOR UNJ, Jakarta, Bobby/Melati, yang mewakili Jawa Tengah, membungkam kompatriot mereka, Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami. Mereka menang dua gane langsung dengan skor 21-13 dan 22-20.
Usai pertandingan, Meli -sapaan Melati- mengaku lebih kesulitan untuk berduet dengan Bobby dibanding saat baru dijodohkan dengan Praveen. Itu dikarenakan Bobby baru banting setir dari sektor tunggal putra ke sektor ganda campuran sehingga membutuhkan adaptasi permainan.
“Lebih susah sih kayaknya apalagi dia dari single ya, dari single ke double kan polanya juga ga gampang, masih banyak buangan-buangan bolanya yang salah, jadi harus banyak belajar juga sih,” ujar pemain kelahiran Serang itu.
Lebih lanjut, Melati mengatakan tantangan terbesarnya setelah berduet dengan Bobby adalah harus merintis kariernya lagi dari bawah. Selain itu, sebagai senior dia akan lebih sering membimbing Bobby sehingga dituntut untuk belajar ngemong.
“Ya tantangan yang paling besar adalah mulai dari bawah lagi. Harus merintis lagi, harus berjuang lagi, harus ekstra kerja keras lagi. Sama lebih belajar untuk ngemong,” ucap mantan pemain ranking empat dunia itu.
Editor: Reynaldi Hermawan