Melegenda di Indonesia dan Malaysia, Begini Kehidupan Elie Aiboy Sekarang

PADANG, iNews.id- Elie Aiboy merupakan pesepak bola yang menjadi meraih sukses di dua negara yakni Indonesia dan Malaysia di era 2000-an. Lantas bagaimana kehidupan Elie Aiboy sekarang?

Dikutip dari Youtube Persija Jakarta, Sabtu (21/8/2021), Elie menceritakan kegiatannya usai pensiun dari dunia sepak bola. Elie pensiun dari dunia sepak bola pada tahun 2015.

Baca Juga

Penampakan Klasemen Peringkat 3 Terbaik Piala Dunia U-17 2025 jika Timnas Indonesia U-17 Menang atas Honduras U-17

"Saya sekarang di Padang di rumah bersama istri dan anak-anak. Setelah terjadi Corona, sepak bola setop saya dari Biak pulang ke padang balik ke keluarga," kata Elie Aiboy.

Meski telah pensiun, Elie mengaku tak bisa lepas dari sepak bola. Dia kini berprofesi sebagai pelatih.

Baca Juga

Mengenal Tai Tzu Ying, Ratu Bulu Tangkis yang Bikin Jonatan Christie Terpesona

"Saya sudah lisensi B AFC. Setelah saya pensiun bermain bola saya pilih jadi pelatih. Tahun 2016, saya ambil lisensi C Malaysia, terus saya pulang saya latih di lampung klub Liga 3  Lampung FC, Saya lolos ke nasional. Lalu saya ambil lisensi B saya pegang Persiwa Waropen," tuturnya.

Elie juga merasakan dampak dari kompetisi sepak bola Indonesia terhenti karena pandemi. Saat ini dia lebih banyak menghabiskan waktu di Padang untuk melatih kedua anaknya.

Baca Juga

Apa Kabar Tugiyo? Begini Kehidupan Si Maradona asal Purwodadi Saat Ini

"Saya masih terus jaga kondisi. Kan saya sudah jadi pelatih, paling karena Corona ini saya latihan anak saya aja. Saya pengin anak jadi pemain bola. Kan sekarang anak sekarang di diklat PPLP SKO. Gabriel posisi bek dan anak nomor dua, Rui di gelandang," ujarnya.

Elie Aiboy merupakan putra asli Papua yang melegenda di Indonesia dan Malaysia. Dia malang melintang di dunia sepak bola sejak 1999 hingga 2015. 

Baca Juga

Ingat Tugiyo Si Maradona Pahlawan PSIS Semarang? Begini Kehidupannya Sekarang

Puncak karier Elie Aiboy ketika bersama Bambang Pamungkas menjadi pahlawan klub Malaysia Selanggor FA. Hal indah itu berawal pada 2005 ketika manajemen Selangor FA datang langsung ke Jakarta untuk mengadakan negosiasi terkait rencana mereka mendatangkan Bambang Pamungkas.

Rupanya, tim berjuluk Raksasa Merah juga tertarik untuk mendatangkan Elie Aiboy setelah melihat permainan sang winger bersama Persija Jakarta. Keduanya akhirnya sepakat untuk merapat ke Selangor FA.

Keputusan tersebut terbilang tepat, di sana Elie Aiboy dan Bambang Pamungkas datang sebagai andalan sekaligus idola baru bagi para penggemar Selangor FA. Kekompakan keduanya terus terbangun dan berdampak besar bagi tim.

Mereka bahkan langsung mempersembahkan gelar juara di musim perdana bersama Selangor FA. Elie Aiboy terpilih sebagai pemain terbaik Piala FA Malaysia sekaligus membawa timnya promosi ke Liga Super Malaysia 2006.

Karier keduanya di Selangor FA selesai pada 2007 lantaran regulasi sepakbola Malaysia yang tidak memperbolehkan ada pemain asing saat itu. Elie Aiboy dan Bambang Pamungkas pun kembali ke Tanah Air.

Selain di level klub, Elie Aiboy juga punya sederet pengalaman bersama tim nasional. Salah satunya adalah pada medio 1994 saat ia mendapat pengalaman menimba ilmu di Italia usai lolos seleksi Timnas Indonesia U-19 dan masuk Tim Baretti II yang digembleng di Italia selama setahun.

Sejak saat itu, namanya menjadi langganan untuk memperkuat Timnas U-19 dan Timnas U-23. Berseragam timnas sejak 2001 hingga 2012, tentunya banyak pengalaman berharga yang didapat Elie Aiboy.

Total delapan gol dicetak Elie Aiboy untuk Timnas Indonesia pada ajang resmi. Golnya ke gawang Arab Saudi pada Piala Asia 2007 selalu dikenang, meski pada akhirnya tim Garuda takluk 1-2.

Namun, salah satu kenangan tak terlupakan bersama Timnas Indonesia baginya adalah pada 2012 sekaligus penampilan terakhirnya di Piala AFF 2012. Pada era tersebut pula tengah terjadi konflik di kubu PSSI hingga terjadi dualisme Timnas.

Elie pensiun pada 2015. Nama Elie Aiboy sudah malang melintang dengan membela sejumlah tim Tanah Air seperti Persipura Jayapura, Semen Padang, Persija Jakarta, Arema Malang hingga PSMS Medan.

Editor: Ibnu Hariyanto