Mengenang 26 Tahun Kepergian Ayrton Senna, Sejarah Paling Memilukan di Formula 1
BOLOGNA, iNews.id - Kecelakaan Ayrton Senna pada 1 Mei 1994 tercatat sebagai salah satu kejadian paling memilukan dalam sejarah olahraga balap. Akibat kejadian tragis tersebut, Formula 1 melakukan sejumlah pembenahan untuk menunjang keselamatan para pengemudi.
Di tahun itu, Senna baru bergabung dengan tim Williams setelah meninggalkan McLaren yang dibelanya selama lima tahun. Pembalap kebangsaan Brasil tersebut tertarik dengan keberhasilan Williams menjuarai F1 musim 1992 dan 1993.
Namun Senna tidak langsung nyaman dengan mobilnya, Williams FW16. Hal tersebut dia keluhkan ketika menjalani sesi uji coba.
“Saya memiliki perasaan negatif ketika mengendarai mobilnya. Saya sama sekali tidak nyaman dan tidak percaya diri. Rasanya ada yang salah,” kata Senna ketika itu kepada Autosport.
Akibatnya Senna gagal meraih poin pada dua seri pertama F1 1994. Padahal dia sudah menempati pole position di GP Brasil (seri pertama) dan GP Pasifik (seri kedua).
Senna semakin gelisah saat seri ketiga diadakan di Sirkuit Enzo e Dino Ferrari, Imola, San Marino. Perasaannya tambah kalut karena pada sesi kualifikasi terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa Roland Ratzenberger.
Pembalap dari tim Simtek tersebut menghantam dinding pembatas dengan kecepatan 314 km/jam. Senna sempat menangis dan ragu untuk mengikuti balapan di keesokan harinya.
Tapi dia akhirnya tetap tampil dan sempat memimpin jalannya lomba. Namun insiden mengerikan terjadi pada putaran ketujuh. Senna mengalami kecelakaan di tikungan Tamburello. Data telemetri menunjukkan, Senna melaju dengan kecepatan 309 km/jam sebelum menabrak dinding pembatas lintasan.
Mobil FW16 yang dikendarainya hancur berantakan. Menurut laporan tim medis, Senna sudah tidak bergerak. Dia pun langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan helikopter.
Sayang, nyawanya tak bisa diselamatkan. Menurut keterangan dokter di rumah sakit, Senna sudah meninggal dunia beberapa saat setelah terjadi tabrakan.
Usai peristiwa mengerikan tersebut, pengelola F1 meminta seluruh tim untuk meningkatkan keamanan mobil. Selain itu F1 juga mendesak pihak sirkuit untuk membenahi fasilitas keamanan di lintasan.
Editor: Bagusthira Evan Pratama