Mengenang Kisah Heroik Syabda Perkasa Belawa di Piala Thomas 2022: Sang Debutan Penentu Kemenangan
JAKARTA, iNews.id- Syabda Perkasa Belawa merupakan salah satu tunggal putra berbakat dari Indonesia. Dia pernah jadi pahlawan kemenangan Indonesia di Piala Thomas 2022 saat usianya masih 20 tahun.
Syabda saat itu masuk tim yang melawan Korea Selatan di partai pamungkas grup A Piala Thomas 2022. Indonesia saat itu tertinggal 0-2 lebih dulu sebab Anthony Sinisuka Ginting dan ganda putra Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya kalah.
Indonesia mengejar dan menyamakan kedudukan jadi 2-2 lewat Shesar Hiren Rhustavito dan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Kedudukan pun jadi 2-2. Dia partai terakhir Indonesia menurunkan pemain debutan berusia 20 tahun. Dia adalah Syabda Perkasa Belawa.
Selamat Jalan Syabda ???????? Nama mu akan selalu kami Kenang pic.twitter.com/RFi87QuM0Y
— #AllEngland2023 (@BadmintonLive1) March 20, 2023
Syabda bertanding melawan Yun Gyu Lee. Syabda tampil hebat di gim pertama. Dia menang 21-14.
Namun penampilan Syabda mengendor di gim kedua. Dia kalah 11-21. Lalu Syabda tampil luar biasa di gim ketiga.
Dia berhasil comeback dan menutup laga dengan kemenangan 21-16. Kemenangan ini menjadi sejarah baginya.
Turnamen Piala Thomas itu menjadi penampilan debutnya di ajang bergengsi beregu putra itu. Kemenangan Syabda Indonesia unggul 3-2 atas Korsel.
Indonesia menjadi juara grup A Piala Thomas 2022. Sayang Indonesia gagal mempertahan gelar juara usai kalah di final melawan India.
Tak disangka, Piala Thomas 2022 itu menjadi yang pertama dan terakhir bagi Syabda. Syabda meninggal dunia usai kecelakaan ketika dalam perjalanan menuju ke Sragen untuk berziarah karena neneknya. Syabda meninggal dunia, Senin (20/3/2023).
“Telah meninggal dunia, Syabda Perkasa Belawa. Syabda meninggal dunia dalam perjalanan ke Sragen untuk berziarah karena neneknya meninggal dunia,” legenda bulu tangkis Indonesia, Yuni Kartika di Twitter-nya, @YuniKartika73, Senin (20/3/2023).
“Selamat Jalan Syabda, kamu akan dirindukan,” tambahnya.
Editor: Ibnu Hariyanto