Menpora Cari Oknum Pemotongan Bonus Pelatih Asian Para Games 2023
JAKARTA, iNews.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, tengah mencari oknum pemotongan bonus pelatih Asian Para Games (AiPG) 2023 Hangzhou.
Sistem pemberian bonus kepada pelatih AiPG 2023 yang langsung dari rekening pemerintah ke penerima, justru kemudian memunculkan isu pemotongan dari pengurus Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia.
Menpora Dito langsung turun tangan. Dia menyebut, pihaknya telah berbicara dengan pihak NPC Indonesia dan terus mendalami kasus tersebut. Dia mencari tahu bagaimana pemotongan itu bisa terjadi.
"Kita sudah tanya langsung ke NPC, sekarang sedang ditelusuri oknumnya (pemotong bonus)," kata Dito di Jakarta, Kamis (18/1/2024) malam.
Menteri berusia 33 tahun itu tak menampik adanya kontribusi dari pelatih atau pemain di setiap federasi. Namun untuk kasus di NPC Indonesia, lanjut Dito, pihaknya bakal menelusuri lebih dalam.
"Ini lagi di-cross check apakah pemotongan di luar itu (aturan yang ada)," tutur Menteri termuda di Kabinet Presiden Joko Widodo itu.
Lebih lanjut, Dito menambahkan, celah untuk dipotongnya bonus Asian Games maupun Asian Para Games sangat kecil. Pasalnya, bonus langsung dari rekening pemerintah pusat ke penerima, termasuk pelatih.
"Jadi harus didalami dan diinvestigasi. Potongan itu sifatnya ketika sudah diterima atau ada permintaan dari orang lain atau bagaimana," dia menegaskan.
Tak hanya itu saja, pihaknya juga mendorong pelatih-pelatih untuk memberikan laporan dan mengungkapkan aspirasi terkait dengan dugaan pemotongan bonus tersebut. Tujuannya agar permasalahan ini bisa diselesaikan sesegera mungkin.
"Silakan boleh pelatih kalau ingin memberikan aspirasinya. Nanti akan kita cek bagaimana tata kelolanya di federasi (NPC Indonesia)," ujarnya.
Sementara itu, kembali mencuatnya dugaan pemotongan bonus pelatih memunculkan reaksi dari masyarakat di Kota Solo yang notabene sebagai kantor pusat NPC Indonesia. Puluhan spanduk yang berisikan sindiran pemotongan bonus pelatih tersebar di sejumlah titik, termasuk Stadion Manahan.
Editor: Abdul Haris