Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Komunitas Motorsport Kumpul Saksikan Seri Terakhir Formula 1 GP Abu Dhabi 
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

SHANGHAI, iNews.id – Pembalap tim Formula One (F1) Red Bull Racing Daniel Ricciardo mengaku tidak menyangka dapat meraih kemenangan. Apalagi, dia sempat terancam bakal start dari belakang setelahnya mesinnya meledak sesaat sebelum kualifikasi dimulai.

Pada saat sesi latihan bebas ketiga, mesin mobil RB14 milik Ricciardo meledak, dan hanya waktu dua jam untuk mengganti baru. Untungnya, mekanik terbaik tim Red Bull sukses mengganti mesin tepat waktu dan lolos dari penalti.

“Kemenangan saya sungguh tak terduga. Padahal 24 jam sebelumnya saya sempat khawatir bakal memulai balapan dari paling belakang,” kata Ricciardo pada laman resmi F1.

Tak heran, dia pun mempersembahkan kemenangan itu kepada tim mekaniknya. Jika saja dia gagal mengikuti kualifikasi, mungkin Ricciardo tidak akan menang.

“Saya wajib berterima kasih kepada tim mekanik. Kesuksesan ini adalah hasil kerja keras mereka. Entahlah, rasanya kemenangan saya tidak pernah membosankan, selalu di lomba yang seru,” ujar pembalap berusia 28 tahun itu.

Pembalap yang memulai karier F1-nya di Hispania Racing Team itu menilai dia dapat memulai balapan di posisi keenam saja sudah ajab. Terlebih dapat memenangi lomba ketiga di 2018, setelah gagal finis di balapan sebelumnya di Bahrain, Minggu (8/4/2018).

“Setelah kualifikasi kemarin, saya hanya memperoleh tempat keenam. Kami tidak mengira dapat mengikuti kualifikasi. Bahkan pekan lalu saya hanya menjalani dua putaran saja di Bahrain. F1 adalah olahraga yang gila,” tutur juara Formula 3 Inggris 2009 itu.

Selain berhasil memperbaiki mobilnya, Ricciardo menilai anggota timnya sangat cerdas dalam membaca strategi. Terbukti ketika memutuskan untuk mengganti ban ketika Safety Car memasuki lintasan di putaran ke-31 akibat dua mobil Toro Rosso yang bertabrakan.

“Saat itu sangat kacau. Ketika Safety Car muncul, tim langsung memerintahkan untuk pit stop. Kejadiannya berlangsung sangat cepat, dan juga krusial karena menghasilkan kemenangan,” ucap mantan pembalap Toro Rosso itu.

Pembalap berjuluk The Honey Badger itu mengaku takjub pada kejutan yang didapatnya pada balapan tersebut. Apalagi keberuntungannya berubah drastis dalam waktu satu hari saja.

“Terkadang saya mempertanyakan mengapa memilih berkarier di F1, karena disini banyak hal yang tak terduga. Saya frustasi dengan segala variabel yang terlibat dalam olahraga ini. Kemenangan ini mengobati 50 balapan buruk sebelumnya,” kata Ricciardo.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut