Meski Tiket Mahal, Masyarakat Puas dengan Pembukaan Asian Games 2018
JAKARTA, iNews.id - Harga tiket Upacara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) dapat dikatakan tidak murah. Tetapi, masyarakat menilai harga yang diberikan sudah sepantasnya jika menilik kemegahan pada acara tersebut, Sabtu (18/8/2018).
Sejumlah warga sempat merasa keberatan dengan harga tiket upacara pembukaan Asian Games 2018 dengan harga termurah Rp750 ribu. Tetapi, hal itu tak lantas menghentikan masyarakat untuk memborongnya hingga terjual habis.
Meski tak murah, seorang warga bernama Ryan melihat harga tersebut cukup lumrah dengan kemegahan acara. “Saya rasa worth it lah. Awalnya sempat takut bakal kemahalan. Tapi kalau meriahnya seperti itu, harga Rp1 juta juga masih layak lah,” kata Ryan kepada iNews.
Animo masyarakat akan acara ini memang benar, sehingga yang tidak kebagian tiket itu bukan hanya yang berdomisili di Jakarta saja. Mereka ada yang datang dari Palembang, Sumatera Selatan dan juga Makassar, Sulawesi Selatan.
Hingga pukul 19.00 WIB, suasana arus masuk penonton di Pintu 7 GBK mulai padat. Banyak penonton yang tidak mendapat tiket menunggu di depan pintu masuk, bersebelahan dengan pintu masuk Hotel Sultan. Selain di Pintu 7, penonton juga dapat memasuki GBK melalui pintu 5 yang terletak di sebelah pusat perbelanjaan FX Mall, serta pintu 6 di dekat halte busway.
Seperti yang diketahui, Panitia Pelaksana INASGOC bekerjasama dengan Kiostix menjual 35 ribu tiket untuk masyarakat dari harga termurah Rp 750 ribu sampai Rp 5 juta paling mahal sejak 30 Juli. Kemegahan acara ini sudah terlihat dari ukuran panggung yang luar biasa.
Panggung megah yang digunakan memiliki berat total 600 ton dan ukuran panjang 135 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 26 meter dan akan menjadi panggung terbesar dan tertinggi sepanjang sejarah Asian Games.
Upacara pembukaan turnamen olahraga multievent itu mengusung konsep alam dan keragaman budaya Tanah Air. Penampakan gunung yang indah dengan 12.775 tanaman dan bunga menghiasi area seluas 1.350 meter persegi.
Editor: Haryo Jati Waseso