Nama Kobe Bryant Terinspirasi dari Daging Sapi Jepang
CALIFORNIA, iNews.id – Sosok Kobe Bryant sangat dikenal oleh banyak kalangan. Berkat prestasinya, dia tersohor mulai dari dunia basket yang membesarkan namanya hingga ke industri hiburan.
Bryant merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Dia lahir di Philadelphia 23 Agustus 1978 lalu dari orang tua Joe Bryant dan Pamela Cox Bryant.
Ketika lahir, kedua orang tuanya sempat bingung mencari nama. Setelah dipertimbangkan matang-matang, mereka akhirnya sepakat dengan nama Kobe yang ternyata terinspirasi dari potongan daging sapi khas negeri Jepang
Asal muasal pemberian namanya terjadi saat orang tuanya mengunjungi restoran di Kota Kobe yang memiliki menu andalan daging wagyu bernama Kobe Niku. Tak disangka sedari awal, nama itu rupanya menjadi terkenal hingga sang legendaris basket tutup usia pada Senin (27/1/2020) dini hari WIB.
Bryant menjadi korban kecelakaan helikopter di lereng bukit Calabasas, California, Amerika Serikat. Dia meninggal di tempat kejadian bersama sang putri, Gianna Bryant.
Mendengar berita itu, Walikota Kobe Kizo Hisamoto mengaku sangat berduka. Dia memberi penghormatan kepada Bryant yang semasa hidupnya sering mengeluarkan uang untuk kegiatan amal.
“Bryant datang mengunjungi kantor pemerintah Kobe pada tahun 1998 untuk memberi sumbangan bagi badan amal. Antara tahun 2001 hingga 2011, dia menjadi duta kota dan memberi tahu dunia tentang kami,” kata Hisamoto kepada New York Post.
“Bryant seorang superstar internasional. Sekali lagi kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Kobe Bryant ke kota ini dan menyampaikan belasungkawa tulus,” ujarnya.
Hal serupa diucapkan Tetsunori Tanimoto, Pejabat Asosiasi Promosi Pemasaran & Distribusi Daging Sapi Kobe. Dia mengenang jasa Bryant yang sukses memperkenalkan daging sapi Kobe ke seluruh penjuru dunia.
“Dia membuat daging sapi Kobe dikenal di seluruh dunia. Warga kota ini sangat akrab dengannya. Berita kematiannya sangat menyedihkan. Dan kami mengucapkan belasungkawa yang terdalam,” tutur Tanimoto.
Editor: Bagusthira Evan Pratama