Nova Widianto Partner Liliyana Natsir Raih Medali Olimpiade 2008, Begini Kehidupannya Kini
JAKARTA, iNews.id- Nova Widianto adalah salah satu pemain ganda campuran terbaik yang pernah dimiliki bulu tangkis Indonesia. Dia pernah berpasangan dengan Vita Marissa dan Lilyana Natsir di nomor ganda campuran.
Bersama dua wanita tersebut, Nova meraih banyak gelar di berbagai kejuaraan bulu tangkis dunia. Namun, semua kesuksesannya itu didapat setelah dia mampu mengalahkan rasa malasnya.
Pria yang lahir di Klaten pada 10 Oktober 1977 itu, mengenal dunia bulu tangkis lewat ayahnya. Saat Nova duduk di kelas 3 SD, sang ayah yang hobi bermain bulu tangkis itu mendaftarkannya ke sebuah klub di kota kelahirannya itu, yang bernama PB Kusuma.
Sejak saat itu Nova menjalani latihan rutin untuk menjadi atlet bulu tangkis profesional. Rasa malas kemudian datang karena beratnya latihan yang dilakukannya. Terlebih, saat itu sebenarnya dia lebih suka sepak bola dari pada permainan tepok bulu.
Rasa malas itu juga disebabkan karena lokasi rumah Nova dan tempat latihannya sangat jauh. Butuh 30 menit untuk sampai ke lokasi latihan dengan sepeda motor, dan memakan satu jam perjalanan jika mengayuh sepeda bersama teman-temannya.
Meski merasa malas dan berat, Nova tetap berlatih bulu tangkis di PB Kusuma sampai di kelas satu SMP. Setelah itu, dia dibawa ke Jakarta oleh seseorang bernama, Rambat Mochtar. Nova remaja kemudian gabung di PB Tangkas.
Pria yang kini berusia 43 tahun itu masuk ke Pelatnas Cipayung pada awal 2000. Dia berhasil masuk ke Tim Merah-Putih setelah memenangkan Seleksi Nasional di sektor ganda campuran.
Sebelumnya, Nova sempat hampir masuk ke Pelatnas lewat nomor ganda putra. Namun, dia kalah di final Kejuaraan Nasional yang menjadi satu-satunya jalan untuknya masuk ke Pelatnas.
Setelah masuk Pelatnas, Nova sempat merasa minder karena baru bergabung pada usia 21 tahun, Terlebih saat itu pemain-pemain seusianya sudah ada di peringkat atas ranking dunia.
Pada masa-masa awal karirnya di Pelatnas, Nova tidak langsung dipasangkan dengan Vita Marissa. Dia berpasangan dengan pemain lain dan belum dipercaya untuk bermain di turnamen internasional.
Namun, Nova berhasil mendapatkan kepercayaan Pelatnas setelah berjaya di berbagai ajang bulu tangkis nasional. Setelah itu, dia baru dipasangkan dengan Vita Marissa di nomor ganda campuran.
Bersama Vita, Nova memenangkan SEA Games 2001, Kejuaraan Bulutangkis Asia 2003 dan Japan Open 2004. Mereka juga sempat masuk ke final di beberapa turnamen internasional namun tidak bisa meraih kemenangan.
Perjalanan Nova dan Vita harus berakhir pada 2004 setelah Vita mengalami cedera bahu yang cukup parah dan harus menjalani perawatan sekitar enam bulan. Setelah itu, barulah Nova dipasangkan dengan Lilyana Natsir alias Butet.
Bersama Butet membuat karirnya semakin meningkat. Nova dan Butet langsung masuk ke semi final China Open dan berhasil juara di Singapore Open di dua turnamen pertama mereka itu.
Pasangan itu benar-benar merajai nomor ganda campuran sejak saat itu. Mereka juara di berbagai ajang turnamen internasional dan menjadi pasangan ganda campuran nomor satu di dunia.
Mereka juara di Singapore Open 2004 dan 2006, Indonesia Open 2005, Chinese Taipei Open 2006, Korea Open 2006, China Open 2007, Filipina Open 2007 dan masih banyak lagi.
Nova/Butet juga menjadi juara di Piala Dunia Bulutangkis 2006, Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2005 dan 2007 dan Kejuaraan Asia 2006. Selain itu, mereka juga mendapat emas di SEA Games 2005 dan 2009.
Puncak penampilan pasangan emas Indonesia ini adalah pada Olimpiade Beijing 2008. Mereka yang diunggulkan di tempat pertama mendapatkan medali perak di Beijing setelah kalah dari pasangan non-unggulan asal Korea Selatan, Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung dengan skor 11-21 dan 17-21.
Kekalahan di Beijing 2008 itu membuat Nova sempat merasa tidak bisa lagi mengimbangi Butet yang terus menginginkan banyak gelar. Faktor fisik yang menurun akibat perbedaan usia mereka berdua yang jauh menjadi alasan Nova mulai kehilangan ambisi untuk juara.
Nova memutuskan untuk mundur dari pelatnas pada 2010. Saat itu dia sering mengalami kekalahan dan sempat berpikir untuk ganti pasangan. Akhirnya dia memutuskan pensiun.
Namun Nova tidak bisa jauh-jauh dari dunia bulu tangkis setelah pensiun. Kini dia kembali lagi ke Pelatnas dan berstatus sebagai asisten pelatih. Dia menjadi asisten pelatih nomor ganda campuran di tim Merah-Putih dan menemani Praveen Jordan/Melati Daeva di Olimpiade Tokyo 2020.
Editor: Ibnu Hariyanto