Owi/Butet Senang Bisa Hapus Kutukan di Istora Gelora Bung Karno
JAKARTA, iNews.id – Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akhirnya bisa menghapus kutukan juara di Istora Gelora Bung Karno. Duet yang popular dengan panggilan Owi/Butet itu meraih titel perdana di venue itu setelah mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying asal Malaysia lewat straight game 21-17 dan 21-8 pada final Indonesia Terbuka 2018, Minggu (8/7/2018).
Butet –sapaan Liliyana- lega akhirnya bisa menang di Istora. Apalagi ada kemungkinan dia bakal gantung raket setelah turnamen ini.
“Sebenarnya saya senang sekaligus sedih karena kemungkinan ini terakhir kali saya tanding di Indonesia Terbuka. Kami senang bisa memberi gelar, mitos Istora angker buat Owi/Butet sudah tidak usah dibahas lagi, sudah dibayar lunas,” ujar Butet di laman resmi PBSI.
Pebulu tangkis berusia 32 tahun itu sempat penasaran mengapa dia dan Owi –sapaan Tontowi- kesulitan menang di Istora. Namun, perdebatan itu sekarang usai.
“Maknanya besar buat kami, sejujurnya walaupun saya bilang tidak mau memikirkan. Tapi tetap mikirin kok enggak bisa menang di Istora?” tutur peraih emas Olimpiade 2016 itu.
Selain itu, Butet tak lupa berterima kasih kepada pendukung Indonesia. Dia menilai gemuruh penonton membuat nyali Peng Soon/Liu Ying menciut.
“Mereka pasti terganggu dengan ramainya suporter, apalagi saya baca statement Goh tentang melawan satu stadion, mungkin dia juga bergetar menghadapi suporter sebanyak itu,” kata Butet.
Sementara itu, Owi mengaku sempat tegang saat bertanding di Istora. Pasalnya, sebelumnya dia belum pernah menjuarai turnamen di tempat tersebut. Tahun lalu mereka kampiun Indonesia Terbuka 2017 saat digelar di Jakarta Convention Center.
“Akhirnya setelah sekian lama di Istora kami bisa juara. Pertamanya saya tegang karena banyak penonton, tapi dalam hati saya ada keyakinan untuk menang, karena kami bisa menerapkan pola permainan kami,” kata Tontowi.
Editor: Abdul Haris