PBSI Putuskan Dua Ganda Putri Jadi Andalan Indonesia di Olimpiade 2028
JAKARTA, iNews.id – Dua pasangan ganda putri Indonesia resmi menjadi tumpuan utama menuju Olimpiade Los Angeles 2028. Kepala Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI, Karel Mainaky, memastikan Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum dan Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari masuk proyeksi utama.
Keputusan ini muncul dua bulan setelah rotasi besar dilakukan di sektor ganda putri dan performa kedua pasangan tersebut langsung mencuri perhatian pada penghujung musim.
Rachel/Febi menutup tahun dengan gemilang setelah menjuarai Australian Open 2025 level Super 500, sementara Ana/Trias menyusul sebagai runner-up. Prestasi itu membuat keduanya dinilai paling siap memasuki fase persiapan serius menuju Race to Olympic 2028.
Menurut Karel, fokus utama tahun depan adalah memaksimalkan peluang kedua pasangan tersebut dalam mengamankan tiket Olimpiade. Dia memastikan akan menyesuaikan program berdasarkan hasil evaluasi internal bersama jajaran pelatih.
“Rencana dari saya, tahun depan fokus ke Olimpiade, terutama dua pasang ini. Tinggal nanti lihat hasil meeting untuk dua pasangan lainnya," jelas Karel kepada awak media, termasuk iNews Media Group, di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (26/11/2025).
Sementara dua pasangan lainnya, Lanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya Pratiwi dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, masih berada dalam tahap evaluasi. Karel menegaskan belum ada keputusan final terkait formasi dan masa depan keduanya karena berbagai aspek perlu ditinjau lebih dalam.
Dia menjelaskan bahwa perbedaan perkembangan membuat proses evaluasi harus lebih teliti, terutama ketika pemain belum menemukan ritme terbaik.
“Mungkin dari pemain kadang feel-nya belum dapat. Dua pasang itu (Apriyani/Fadia dan Lanny/Tiwi) memang belum ketemu feel-nya, walaupun sudah diomongkan dan diarahkan. Mereka masih punya penangkapan masing-masing,” papar Karel.
Menurut Karel, chemistry Apriyani/Fadia belum kembali seperti sebelumnya, sehingga keputusan akhir mengenai keberlanjutan pasangan itu belum dapat diambil. Dia memastikan diskusi bersama Nitya Krishinda Maheswari wajib dilakukan sebelum hasilnya disampaikan kepada Kabid Binpres PBSI, Eng Hian.
"Saya akan meeting dulu bersama Nitya. Mereka baru main beberapa turnamen, jadi kami bicarakan dulu sebelum disampaikan ke binpres kalau ada rencana baru. Untuk sementara belum ada keputusan," ujarnya.
Apriyani/Fadia menutup musim dengan tampil di Australian Open Super 500 sebelum mundur dari tiga turnamen beruntun: Syed Modi International, Guwahati Masters, dan Odisha Masters. Lanny/Tiwi dijadwalkan tampil di Astana International Challenge pada Desember 2025 sebagai bagian dari proses evaluasi performa mereka.
Dengan komposisi baru dan proyeksi yang lebih terarah, sektor ganda putri Indonesia memasuki fase penting untuk memastikan kekuatan terbaik jelang Race to Olympic 2028.
Editor: Abdul Haris