Pecco Bagnaia Ungkap MotoGP 2025 Musim Paling Pahit Sepanjang Karier
JAKARTA, iNews.id – Francesco Bagnaia harus puas menutup MotoGP 2025 di posisi kelima dengan total 288 poin. Pembalap Italia itu hanya mampu mengemas delapan podium, termasuk dua kemenangan sepanjang musim.
Pecco Sebut MotoGP 2025 Sebagai Musim Terberat
Rider Ducati Lenovo Team itu mengakui bahwa musim ini menjadi yang tersulit dalam kariernya. Menurut Bagnaia, banyak faktor yang membuat performanya menurun di atas Desmosedici GP25.
"Ini salah satu musim terberat saya, mungkin yang terburuk yang pernah saya jalani. Terutama di bagian akhir. Tidak banyak lagi yang bisa dikatakan; saya sudah cukup bicara sepanjang musim ini," kata Bagnaia seperti dilansir dari Speedweek.
Francesco Bagnaia menilai keberuntungannya berada di posisi kelima karena performa paruh musim pertama yang relatif baik. Meski begitu, ia menyoroti ketidakkonsistenan sejak balapan Brno.
"Saya memulai dengan ide untuk bisa menang, saya finis di urutan kelima di kejuaraan dan hanya karena bagian pertama musim ini berjalan sedikit lebih baik. Dalam hal hasil, dari Brno dan seterusnya ada banyak ketidakkonsistenan, banyak kesulitan, itu berjalan sangat buruk," ujarnya.
Bagnaia mengaku belum sepenuhnya memahami penyebab penurunan performanya, meski timnya telah mencoba berbagai setelan untuk meningkatkan kecepatan motor.
"Saya merasa lebih kuat tahun lalu. Sejujurnya, saya tidak bisa memberikan aa pun musim ini selain penilaian yang buruk. Tidak ada lagi yang bisa dikatakan," ucap Pecco.
Meski menghadapi musim yang berat, Bagnaia mengakui melakukan beberapa kesalahan yang membuatnya terjatuh. Ia menegaskan bahwa hal ini merupakan bagian dari proses belajar menaklukkan Desmosedici GP25.
"Musim ini berat dan panjang bagi semua orang, mereka lelah. Jika Anda menikmati satu musim, Anda akan melewati sisa musim dengan mudah. Namun dalam situasi kami, mengincar posisi dua besar di kejuaraan, lalu apa yang terjadi," tuturnya.
"Hal itu membuat tim lelah sama seperti saya. Bekerja dalam situasi seperti ini sulit. Saya membuat kesalahan, banyak kesalahan," lanjut Pecco.
Editor: Reynaldi Hermawan