Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sejarah Hari Ini: Messi Juara Piala Dunia 2022 dalam Final Penuh Drama
Advertisement . Scroll to see content

Penuh Kontroversi! Piala Dunia 2022 Qatar Disebut Hasil Lobi Politik Tingkat Tinggi

Sabtu, 12 November 2022 - 20:22:00 WIB
Penuh Kontroversi! Piala Dunia 2022 Qatar Disebut Hasil Lobi Politik Tingkat Tinggi
Piala Dunia 2022 Qatar banyak menyimpan cerita kontroversi. Ada beberapa kalangan menilai terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah kental dengan nuansa politik tingkat tinggi. (
Advertisement . Scroll to see content

DOHA, iNews.id- Piala Dunia 2022 Qatar banyak menyimpan cerita kontroversi. Ada beberapa kalangan menilai terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah kental dengan nuansa politik tingkat tinggi.

Isu panas itu tak lain terlihat dari banyaknya kasus tak mengenakkan dalam proses persiapannya. Mulai dari kasus Hak Asasi Manusia, rasisme, hingga diskriminatif turut mewarnai ini semua.

Tentu tak bisa dilepaskan dari ingatan yang mana terdapat lebih dari puluhan pekerja migran yang tewas dalam pembangunan menuju Piala Dunia. Itu adalah salah satu contoh yang membuat suasana ajang empat tahunan ini berbeda dari sebelumnya.

Belum lama ini, eks Presiden FIFA Sepp Blatter juga menyampaikan penyesalannya menjadikan Qatar sebagai tuan rumah ajang terbesar ini. Menurutnya, ini adalah sebuah kesalahan sejak pertama kali proses bidding.

"Bagi saya sudah jelas, Qatar adalah sebuah kesalahan. Pilihannya buruk. Saat itu, komite eksekutif sebenarnya sepakat bahwa Rusia harus mendapatkan Piala Dunia 2018 dan Amerika Serikat pada 2022," kata Sepp Blatter kepada surat kabar Swiss Tages-Anzeiger dikutip laman CNN.

Tapi dia menyebutkan bahwa pemilihan itu tak lepas dari tekanan politik. Kepentingan di antara para pejabat tinggi di antara negara mengalahkan semuanya.

"Ini menjadi isyarat perdamaian jika dua lawan politik lama menjadi tuan rumah Piala Dunia satu demi satu," lanjut Sepp Blatter. 

Dalam argumennya, Blatter tidak menyebutkan permasalahan HAM dan diskriminatif yang menjadi alasan bahwa Qatar tidak pantas. Tapi faktor lain di lihat dari segi geografis, dan sejarah negara ini sebagai peserta Piala Dunia.

Sepp Blatter juga tidak bicara soal adanya suap terkait penunjukkan Qatar, meski bukti di pengadilan menyatakan sebaliknya. Tapi saat pemilihannya, eks Presiden FIFA sebelumnya Michel Platini mendapat paksaan secara tifak langsung dari pemimpin negara yang bersangkutan.

"Berkat empat suara (Michel) Platini dan UEFA, Piala Dunia lebih dipilih ke Qatar daripada Amerika Serikat,” ujar Sepp Blatter tentang hasil pemungutan suara yang mana Qatar unggul 14 banding 8 atas Amerika Serikat.

"Platini berbicara dengan saya bahwa dia telah diundang ke Istana Champ Elysee, tempat Presiden Prancis (Nicolas) Sarkozy baru saja makan siang dengan Putra Mahkota Qatar,” lanjutnya.

“Sarkozy berkata kepada Platini: 'Lihat apa yang anda dan rekan anda dari UEFA dapat lakukan untuk Qatar ketika Piala Dunia diberikan'," tambah Sepp.

Cerita itu pernah diselidiki dan Platini kemudian diinterogasi. Tapi dia menyangkal hal itu.

Editor: Ibnu Hariyanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut