Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gregoria dan Sabar/Reza Tiba-Tiba Masuk Skuad SEA Games, Taufik Hidayat Buka Suara
Advertisement . Scroll to see content

Penyebab Wakil Merah Putih Berguguran di Indonesia Open 2024, Ada Hubungannya dengan Olimpiade

Sabtu, 08 Juni 2024 - 18:04:00 WIB
Penyebab Wakil Merah Putih Berguguran di Indonesia Open 2024, Ada Hubungannya dengan Olimpiade
Jonatan Christie tumbang di 32 besar Indonesia Open 2024. (Foto: MPI/Aldhi Chandra)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Penyebab wakil Merah Putih berguguran di Indonesia Open 2024 coba dievaluasi PBSI. Tentu, kondisi ini mengkhawatirkan jelang Olimpiade Paris 2024

Indonesia memiliki enam wakil dari cabang olahraga bulu tangkis yang sudah dipastikan lolos ke Olimpiade Paris 2024. Mereka adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Gregoria Mariska Tunjung, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

Namun, empat dari enam wakil tersebut sudah tumbang di babak 32 besar Indonesia Open 2024 pekan ini, yang merupakan turnamen terakbar sebelum Olimpiade Paris 2024 dimulai pada akhir Juli mendatang. Mereka adalah Jonatan, Ginting, Fajar/Rian dan Rinov/Pitha. Kemudian, Apriyani/Fadia angkat koper di babak 16 besar.

Setelah itu menyusul Gregoria Mariska Tunjung juga kalah pada perempat final setelah Gregoria Mariska Tunjung kalah pada Jumat (7/6/2024). Dia kalah dari unggulan enam, Wang Zhi Yi, asal China, dengan skor 8-21 dan 18-21. Alhasil, para Olimpian Indonesia tak tersisa. 

Sebelumnya, mereka juga tersingkir prematur di babak-babak awal Singapore Open 2024. Hanya Gregoria yang bisa menembus ke semifinal turnamen Super 750 itu.

Sebagai evaluasi, PBSI akan melakukan simulasi pertandingan Olimpiade di Pelatnas PBSI. Manajer Tim AdhoC PBSI untuk Olimpiade Paris 2024, Armand Darmadji, mengungkap, faktor 
psikologis menjadi penyebabnya.

“Memang kita kaji dari Singapore Open dan Indonesia Open ini, kami mau lihat hasil mereka seperti apa. Jadi dari hasil kita intens selama sebelum Singapore itu kita intens melakukan persiapan maksimal untuk para atlet lalu kita lepas. Kita mau tahu seperti apa mereka bermain dengan kondisi lebih lepas,” kata Armand di Istora Senayan, Jumat (7/6/2024).

Keenam wakil Indonesia itu pun mengakui ada tekanan lebih yang mereka rasakan sebelum mentas di Paris 2024. Sehingga, mereka tak bisa tampil maksimal dalam dua turnamen itu. 

“Dan memang ada problem problem yang kita liat terjadi di Singapore maupun Indonesia ini, sehingga kita akan evaluasi untuk perbaikan selama satu bulan ke depan,” ujar Armand.

“Penyebabnya banyak ya, psikis berpengaruh. Memang mereka yang selama ini kita maintain, kita tuntut, agak kita rem terus kita kendorin, ternyata ada efek nih di faktor psikologi mereka yang tetap kita harus cover untuk didampingi terus. Itu yang terjadi,” tuturnya.

Lebih lanjut, sebulan ke depan PBSI akan melakukan evaluasi kepada para olimpian yang mentas di Paris 2024. Kata dia, akan ada simulasi pertandingan yang dilakukan di Pelatnas PBSI.

“Program akan dipegang semua oleh Ricky (Soebagja) selaku Kabid Binpres dan wakil manajer yang juga membawahi bidang program untuk pelatihan,” ucap Armand.  

“Kami sudah rapat internal, sudah ada suatu perintah dari ketua untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan kami sudah rapatkan dengan seluruh pelatih. Selama satu bulan ke depan akan melakukan simulasi nanti di internal PBSI. Hanya dengan Pelatnas saja,” katanya. 

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut