Popnas 2019 Resmi Dibuka, Menpora: Semoga Kembali Lahirkan Atlet-Atlet Terbaik
JAKARTA, iNews.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berharap Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XV Tahun 2019 kembali melahirkan atlet-atlet terbaik di tanah air.
Pernyataan itu diungkapkannya saat membuka ajang tersebut di Hall A, Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Minggu (17/11/2019) malam. Event yang salah satunya didukung Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora ini akan berlangsung hingga 25 November mendatang.
“Sama seperti sebelumnya, saya berharap ajang ini kembali bisa melahirkan atlet terbaik untuk mewakili Indonesia dalam ajang internasional pada masa depan,” kata Menpora.
Acara pembukaan diawali dengan pengenalan maskot POPNAS XV dan parade defile peserta dari 34 provinsi. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan tarian, atraksi dan pertunjukkan musik yang milenial.
Maskot Popnas 2019 adalah Nuta atau Nuri Hitam. Nuta merupakan simbol atlet yang enerjik, lincah dan tangguh. Nuta menggunakan pakaian khas Jakarta yaitu Pangsi Betawi, peci warna hitam, sarung kotak serta sabuk jawara yang berwarna hijau. Pakaian yang digunakan oleh Nuta, identik dengan jawara yang tangguh untuk suatu pertandingan.
Sebenarnya, Popnas XV 2019 dijadwalkan digelar di Papua pada Oktober sebagai rangkaian menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020. Namun, Papua belakangan menyatakan tidak sanggup karena faktor kesiapan infrastruktur.
Kemenpora kemudian mengambil alih dan mengajak kerja sama pemerintah DKI Jakarta dan Jawa Barat menjadi tuan rumah. Kemenpora juga meminta LPDUK sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian ini, untuk mendukung pendanaan Popnas XV.
Untuk itu, dalam sambutannya Menpora mengapresiasi kerjasama dari Pemprov DKI Jakarta dan Jawa Barat yang mampu mempersiapkan ajang ini dalam waktu yang relatif singkat.
“Ini luar biasa, saya kira ini contoh kerjasama keterlibatan dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah,” Menpora menjelaskan.
Popnas tahun ini mengusung tagline “Berprestasi untuk Negeri”, dan akan mempertandingkan 13 cabang olahraga dengan 221 nomor pertandingan dan diikuti lebih dari dua ribu atlet.
Cabang olahraga yang dipertandingkan antara lain angkat besi, judo, voli pasir, karate, bulutangkis, pencak silat, sepak takraw, dayung, taekwondo, atletik, renang, dan panahan.
Pertandingan-pertandingannya sebagian besar digelar di Jakarta dan tersebar di sejumlah tempat, yaitu Angkat Besi di Gelanggang Remaja Jakarta Timur; Judo di Gedung Judo Jakarta Utara; Voli Pasir di Pantai Karnaval Ancol; Karate di Gelanggang Remaja Jakarta Timur; Bulutangkis di Gelanggang Remaja Kec. Pulo Gadung. Kemudian Pencak Silat di Gelanggang Remaja Jakarta Utara; Sepak Takraw di Gelanggang Remaja Matraman; Dayung di Situ Cipule, Karawang; Taekwondo di Pendulum Nusantara Hall, Ciawi; Tarung Derajat di GOR Arcamanik Bandung. Untuk cabang Atletik, Renang dan Panahan di Gelora Bung Karno (GBK).
Sebelumnya, Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto mengungkapkan, Kemenpora menilai penting untuk menggelar Popnas dan bergerak cepat setelah Papua mendur, karena event dua tahunan antarpelajar ini mejadi salah satu kesempatan bagi atlet muda untuk mengasah kemampuannya.
“Di Popnas terdahulu cukup banyak atlet-atlet berprestasi yang kemudian menjadi andalan sejumlah cabang olahraga. Sejumlah nama atlet junior dan senior terkenal seperti Egy Maulana Vikri (sepak bola), Lalu Muhammad Zohri (atletik) dan I Gede Siman Sudartawa (renang) adalah beberapa contoh nama atlet yang pernah dibesarkan Popnas,” ujar Gatot.
Editor: Abdul Haris